Manado (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan budi daya udang vaname guna meningkatkan produksi, mengingat budi daya udang mampu berkontribusi sekitar 39 persen terhadap ekspor sektor kelautan dan perikanan nasional.

Plt Kepala BRSDM KP Kusdiantoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menyatakan, udang merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang berpotensi dikembangkan dan bernilai ekonomi tinggi.

"Udang vaname termasuk jenis udang unggulan yang akan dijadikan prioritas dalam mencapai target produksi udang nasional," ucapnya.

Oleh karena itu KKP salah satunya melakukan pelatihan di Kota Langsa, Aceh, awal Oktober 2021 yang dihadiri 100 peserta pembudidaya udang vaname di kota itu. 

Sementara itu Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan KKP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan untuk mencapai target produksi perlu dilakukan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Ini merupakan satu langkah untuk menyiapkan SDM sebagai upaya meningkatkan produksi tambak tradisional, yang selama ini rata-rata hanya menghasilkan panen 0,6 ton per hektare per siklus," kata Lilly.

Ia mengutarakan harapannya agar pelatihan tersebut bisa meningkatkan produktivitas dari 0,6 menjadi 2 ton per hektare. 

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut klaster tambak udang vaname di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, yang dibangun kementerian tersebut juga berhasil mendorong perekonomian masyarakat, termasuk di bidang pariwisata.

"Keberadaan klaster tambak menciptakan multiplier effect di bidang pariwisata," katanya. 

Pada tahun 2021 klaster tambak udang vaname berkelanjutan yang dibangun KKP di Desa Matang Rayeuk sudah berhasil panen sebanyak 25 ton atau senilai Rp1,8 miliar.

Kawasan tambak itu sendiri terdiri dari sembilan petak dengan luasan masing-masing 1.800 meter persegi. Tambak dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan tandon air.

Saat ini KKP membangun lagi klaster tambak udang vaname di Desa Paya Gajah, Aceh Timur, di mana per petak tambak seluas 3.000 meter persegi dengan total sebanyak delapan petak. Tambak yang dijadwalkan pembangunannya selesai pada November 2021 ini ditargetkan memproduksi 34,5 ton per hektare per tahun.

Menteri Trenggono menjelaskan tadinya tambak-tambak tersebut dikelola secara tradisional oleh masyarakat. Kemudian melalui program KKP, tambak direvitalisasi menjadi tambak udang model klaster dengan produktivitas yang jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya dan lebih ramah lingkungan.

Ini salah satu strategi KKP untuk mencapai target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton per tahun pada 2024.

Pewarta : M Razi Rahman
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024