Manado, (Antara Sulut) - Seluruh rumah sakit dan  Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Manado, Sulawesi Utara (Sulut)  menggunakan insenerator, untuk memusnahkan sampah medis yang dihasilkan setiap hari.

"Semua rumah sakit  di Manado sudah memiliki insenerator, jadi  sampah injeksius dibakar, di masing-masing lokasinya, dan mereka menyiapkan lokasi khusus untuk melakukannya sehingga tidak akan menyebabkan masalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Manado, Julises Oehlers, di Manado, Senin.

Oehlers mengatakan seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta sudah memahami hal ini, sehingga semuanya menyiapkan alat serta lokasi khusus untuk memusnahkan semua sampah medis yang mereka hasilkan setiap hari.

Kalau untuk Puskesmas Oehlers mengatakan sampah medis, dikumpulkan dan dibawa ke lokasi insenerator untuk dimusnahkan dan ada kesepakatan antara Puskesmas dengan pihak ketiga selaku pelaksana pemusnahan sampah tersebut.

"15 Puskesmas di Manado, mengumpulkan sampah dibakar dan dibuat berita acara, kapan dibakar dan ada laporan yang mereka sampaikan juga ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk memastikan semuanya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah dan tak dibuang sembarangan," kata Oehlers.

Kepala Puskesmas Tuminting, Rudi Hartoyo, mengatakan untuk memusnahkan sampah medis yang dihasilkan, mereka bekerja sama dengan pihak ketiga yakni koperasi di Perkamil, yang mengangkut semua sampah seminggu sekali.

"Sampah medis kami diangkut setiap Senin, sebelumnya sudah dipilah petugas Puskesmas, jadi begitu diangkut ke Paniki sebagai lokasi pemusnahan tidak ada masalah lagi, dan selalu ada berita acaranya sebagai buktinya," kata Rudi Hartoyo.

Rudi Hartoyo menambahkan untuk pemusnahan sampah medis itu, mereka menandatangani nota kesepahaman dengan koperasi, dan membayar Rp250 ribu tiap bulan untuk pengangkutan sampah tersebut, yang dilakukan sejak September 2009.

"Tetapi untuk tahun depan, kami sudah mengusulkan pengadaan alat pemusnahan sampah medis, supaya bisa diadakan karena itu sangat diperlukan, sebab sampah medis berbahaya kalau tak dimusnahkan, semoga tahun depan bisa diadakan, jadi bisa dimanfaatkan juga Puskesmas lainnya," kata Rudi Hartoyo.

Selain Tuminting, pemusnahan sampah medis ini, menggunakan jasa pihak ketiga juga dilakukan oleh Puskesmas Kombos dan Bailang, sehingga tidak membahayakan masyarakat sekitarnya.

Pewarta : JOICE BUKARAKOMBANG
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024