Manado, (Antara Sulut) - Populasi ikan nike (ikan khas Danau Tondano) semakin berkurang,  diduga karena kwalitas air Danau Tondano semakin memburuk.

"Berkurangnya hasil tangkapan ikan bisa diakibatkan oleh beberapa hal. Bisa karena penangkapan yang berlebihan atau bisa karena kwalitas kolam air danau yang semakin buruk," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sulawesi Utara, Sonny Runtuwene di Manado, Jumat.

Hal lainnya, ujar Runtuwene, yang bisa mengakibatkan populasi ikan Nike berkurang adalah laju sedimentasi yang masuk ke kolam danau semakin tinggi yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan.

Selain itu, tutupan permukaan air danau yang semakin mengecil diakibatkan oleh eceng gondok.

"Problem-problem seperti ini bisa berakibat berkurangnya nutrisi yang sangat dibutuhkan ikan air tawar, termasuk nike. Atau Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangbiakannya secara perlahan melambat. Karena itu, hasil tangkapan nelayan juga semakin berkurang," katanya.

Runtuwene mengatakan penataan ruang Danau Tondano harus dilakukan karena berkaitan dengan pemanfaatan ruang-ruang yang ada, tata ruang akan menjadi arahan pembangunan di kolam danau.

"Dari dokumen tata ruang yang ada akan terlihat ruang-ruang yang bisa dibangun dan mana yang tidak bisa dibangun. Dokumen ini akan menjadi alat kontrol pemerintah dalam mengendalikan kegiatan yang dilakukan di danau," ujarnya.

Bila kepatuhan terhadap tata ruang dilaksanakan, ujar dia, akan mencegah penurunan  kualitas dan kuantitas air danau.

Meski demikian menurut Runtuwene, penelitian terstruktur oleh instansi teknis harus dilakukan untuk memastikan apa yang menjadi penyebab mulai berkurangnya hasil tangkapan ikan Nike oleh nelayan sekitar danau.

"Bisa saja populasi nike bergeser akibat aktivitas rumah makan atau karamba yang ada di danau. Tapi harus diteliti lebih jauh oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa," harapnya.

Sementara itu seorang nelayan tradisional penangkap ikan nike di perairan Desa Urongo, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Rachel, mengatakan, beberapa tahun belakangan ini mulai kesulitan menangkap ikan jenis ini.

Dia mengatakan, di pagi hari hanya dengan menggerakkan jala di tepian danau, ikan nike yang ditangkap cukup banyak.

"Saya tidak tahu kenapa belakangan ini hasil tangkapan mulai berkurang. Padahal di waktu-waktu sebelumnya tidak demikian. Mudah-mudahan hal ini bisa ditindaklanjuti pemerintah," katanya.

Pewarta : KAREL POLAKITAN
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024