Manado, (Antara News) - Mount Lokon Obsertory yang akan diresmikan 22 Oktober 2011, selain memiliki fasilitas teknologi canggih melebihi Bosscha juga akan terkoneksi dengan fasilitas teleskop milik National Aeronautics and Space Administration (NASA).
"Di kubah observatorium berdiameter lima meter ini ditempatkan teleskop atomatis Meade LX-200 GPS serta teleskop manual jenis Hunter," kata Kepala Sekolah SMU Lokon, Ferry Doringin di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu.
Ketika itu, Ferry Doringin didampingi Sekretaris Kantor Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) Jimmy Pontoan dan Kepala Bagian Sarana dan Prasarana YPL, Dolfie Rumondor.
Teleskop otomatis Meade LX-200 GPS, kata Ferry punya kemampuan menyimpan sekitar 300 ribu objek angkasa seperti meteor, bintang, galaksi atau objek angkasa lainnya. Teleskop ini jauh lebih canggih dibandingkan dengan teleskop milik Bosscha.
"Kita hanya menyetel objek yang diinginkan, misalkan planet venus, teleskop ini secara otomatis mencari dan menemukan objek tersebut. Berbeda dengan teleskop manual yang harus menentukan posisi bintang serta waktu," kata Ferry.
Keistimewaan Mount Lokon Observatory menurut dia, bisa terkoneksi dengan teleskop luar angkasa milik NASA. Seluruh fasilitas yang ada bisa terkoneksi termasuk dengan teleskop-teleskop lain yang masuk dalam jaringan World Wide Telescop.
"Memang terkait dengan hal tersebut, kami masih harus melengkapi beberapa administrasi pendukung sehingga akses ini bisa terbuka," katanya.
Kehadiran observatorium di SMU Lokon, ditambahkan Ferry akan bermanfaat untuk wisata pendidikan serta penelitian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa astronomi berkaitan erat dengan kehidupan manusia di bumi.
Peresmian pada 22 Oktober 2011 juga akan dilaksanakan penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) antara Fakultas Matematika IPA Insititut Teknologi Bandung dengan Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) untuk pengembangan sains dan sumberdaya manusia serta MoU Kepala Penelitian dan Pengembangan YPL dengan Kepala Bosscha.
Beberapa pejabat terkait akan menghadiri peresmian Mount Lokon Observatory, antara lain Kepala Bosscha ITB Bandung Dr Hakim L Malasan, Rektor ITB Prof Dr Akhmaloka, Presiden Internasional Olimpiade Astronomi dan Astrofisik Dr Chantief Kinjaya, Ketua Umum YPL Ronald Korompis, Gubernur Sulut DR Sinyo H Sarundajang.
"Di kubah observatorium berdiameter lima meter ini ditempatkan teleskop atomatis Meade LX-200 GPS serta teleskop manual jenis Hunter," kata Kepala Sekolah SMU Lokon, Ferry Doringin di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu.
Ketika itu, Ferry Doringin didampingi Sekretaris Kantor Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) Jimmy Pontoan dan Kepala Bagian Sarana dan Prasarana YPL, Dolfie Rumondor.
Teleskop otomatis Meade LX-200 GPS, kata Ferry punya kemampuan menyimpan sekitar 300 ribu objek angkasa seperti meteor, bintang, galaksi atau objek angkasa lainnya. Teleskop ini jauh lebih canggih dibandingkan dengan teleskop milik Bosscha.
"Kita hanya menyetel objek yang diinginkan, misalkan planet venus, teleskop ini secara otomatis mencari dan menemukan objek tersebut. Berbeda dengan teleskop manual yang harus menentukan posisi bintang serta waktu," kata Ferry.
Keistimewaan Mount Lokon Observatory menurut dia, bisa terkoneksi dengan teleskop luar angkasa milik NASA. Seluruh fasilitas yang ada bisa terkoneksi termasuk dengan teleskop-teleskop lain yang masuk dalam jaringan World Wide Telescop.
"Memang terkait dengan hal tersebut, kami masih harus melengkapi beberapa administrasi pendukung sehingga akses ini bisa terbuka," katanya.
Kehadiran observatorium di SMU Lokon, ditambahkan Ferry akan bermanfaat untuk wisata pendidikan serta penelitian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa astronomi berkaitan erat dengan kehidupan manusia di bumi.
Peresmian pada 22 Oktober 2011 juga akan dilaksanakan penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) antara Fakultas Matematika IPA Insititut Teknologi Bandung dengan Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) untuk pengembangan sains dan sumberdaya manusia serta MoU Kepala Penelitian dan Pengembangan YPL dengan Kepala Bosscha.
Beberapa pejabat terkait akan menghadiri peresmian Mount Lokon Observatory, antara lain Kepala Bosscha ITB Bandung Dr Hakim L Malasan, Rektor ITB Prof Dr Akhmaloka, Presiden Internasional Olimpiade Astronomi dan Astrofisik Dr Chantief Kinjaya, Ketua Umum YPL Ronald Korompis, Gubernur Sulut DR Sinyo H Sarundajang.