Bolaang Mongondow, (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, menargetkan produksi beras di wilayah tersebut surplus hingga 99 ribu ton tahun ini, kata Kepala Distanak Bolmong, Ir Channy Wayong, di Bolmong, Kamis.
Menurutnya, Distanak Bolmong dengan berbagai programnya dinilai berhasil meningkatkan produkksi gabah kering pada tahun 2010 lalu hingga mencapai surplus 98.132 ton.
Angka tersebut meningkat 2.679 ton jika dibandingkan tahun 2009 yang juga mengalami surplus sebanyak 95.453 ton.
"Untuk saat ini rata-rata produksi gabah kering giling 5.2 per hektare," ujar Wayong.
Dikatakan Wayong, pada tahun ini, Distanak menargetkan produksi gabah kering surplus 99 ribu ton.
Dia mengakui target tahun ini tidak jauh beda dengan capaian pada tahun 2010, hal tersebut berdasarkan beberapa alasan, satu di antaranya Bendungan Torout belum berfungsi penuh.
"Bendungan tersebut sedang direhabilitasi, maka targetnya tidak jauh dari capaian 2010," kata dia.
Beberapa upaya dilakukan untuk mencapai target tersebut di antaranya, kata Wayong, peningkatan mutu intensifikasi dengan memberikan bantuan benih pupuk.
Langkah lainya dengan modernisasi pertanian melalui penyerahan alat-alat mesin pertanian berupa hand tracktor, pompa air dan alat pencacah pupuk organik.
"Juga upaya perbaikan infrastruktur berupa jaringan irigasi desa jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jalan usaha tani serta pengaman produksi berupa pengendalian hama dan penyakit tanaman," katanya.
Menurutnya, Distanak Bolmong dengan berbagai programnya dinilai berhasil meningkatkan produkksi gabah kering pada tahun 2010 lalu hingga mencapai surplus 98.132 ton.
Angka tersebut meningkat 2.679 ton jika dibandingkan tahun 2009 yang juga mengalami surplus sebanyak 95.453 ton.
"Untuk saat ini rata-rata produksi gabah kering giling 5.2 per hektare," ujar Wayong.
Dikatakan Wayong, pada tahun ini, Distanak menargetkan produksi gabah kering surplus 99 ribu ton.
Dia mengakui target tahun ini tidak jauh beda dengan capaian pada tahun 2010, hal tersebut berdasarkan beberapa alasan, satu di antaranya Bendungan Torout belum berfungsi penuh.
"Bendungan tersebut sedang direhabilitasi, maka targetnya tidak jauh dari capaian 2010," kata dia.
Beberapa upaya dilakukan untuk mencapai target tersebut di antaranya, kata Wayong, peningkatan mutu intensifikasi dengan memberikan bantuan benih pupuk.
Langkah lainya dengan modernisasi pertanian melalui penyerahan alat-alat mesin pertanian berupa hand tracktor, pompa air dan alat pencacah pupuk organik.
"Juga upaya perbaikan infrastruktur berupa jaringan irigasi desa jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jalan usaha tani serta pengaman produksi berupa pengendalian hama dan penyakit tanaman," katanya.