Manado (ANTARA) - Bakamla RI menggelar latihan sistem peringatan dini bagi seluruh personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) dan Stasiun Bumi (SB) demi meningkatkan kemampuan.
"Tujuan dilaksanakan latihan sistem peringatan dini adalah sebagai pedoman dalam menyamakan pola pikir dan pola tindak dalam menguji kemampuan personel, peralatan dan jaringan di lingkungan Bakamla secara terintegrasi," kata Deputi Kebijakan dan Strategi Laksda Bakamla Tatit E Witjaksono sebagaimana keterangan yang diterima di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Dengan pelatihan, maka para petugas diharapkan mendapatkan kemampuan operasi sistem peringatan dini yang optimal.
Pelaksanaan latihan itu juga diharapkan menjadi sarana transfer pengetahuan dan informasi yang menyeluruh terhadap pendeteksian, pengidentifikasian, analisa dan desiminasi pada sistem peringatan dini para pengawak.
Sementara itu, Direktur Latihan Laksma Bakamla Bambang Irawan yang merupakan ketua penyelenggara latihan mengatakan harapannya, dengan kegiatan latihan sistem peringatan dini maka para pengawak sistem peringatan dini Bakamla memahami tahapan dalam proses pengambilan keputusan.
"Memahami tahapan saat menerima informasi, tahapan pemantauan, tahapan penyampaian pemantauan, tahapan pendalaman analisa, tahapan penyusunan laporan, tahapan keputusan dan tahapan desiminasi," kata Laksma Bakamla Bambang Irawan.
Pelatihan digelar selama lima hari 27 September hingga 1 Oktober 2021, secara "hybird".
"Tujuan dilaksanakan latihan sistem peringatan dini adalah sebagai pedoman dalam menyamakan pola pikir dan pola tindak dalam menguji kemampuan personel, peralatan dan jaringan di lingkungan Bakamla secara terintegrasi," kata Deputi Kebijakan dan Strategi Laksda Bakamla Tatit E Witjaksono sebagaimana keterangan yang diterima di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Dengan pelatihan, maka para petugas diharapkan mendapatkan kemampuan operasi sistem peringatan dini yang optimal.
Pelaksanaan latihan itu juga diharapkan menjadi sarana transfer pengetahuan dan informasi yang menyeluruh terhadap pendeteksian, pengidentifikasian, analisa dan desiminasi pada sistem peringatan dini para pengawak.
Sementara itu, Direktur Latihan Laksma Bakamla Bambang Irawan yang merupakan ketua penyelenggara latihan mengatakan harapannya, dengan kegiatan latihan sistem peringatan dini maka para pengawak sistem peringatan dini Bakamla memahami tahapan dalam proses pengambilan keputusan.
"Memahami tahapan saat menerima informasi, tahapan pemantauan, tahapan penyampaian pemantauan, tahapan pendalaman analisa, tahapan penyusunan laporan, tahapan keputusan dan tahapan desiminasi," kata Laksma Bakamla Bambang Irawan.
Pelatihan digelar selama lima hari 27 September hingga 1 Oktober 2021, secara "hybird".