Manado, (Antara News) - Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Utara bermitra dengan sekolah untuk mengevaluasi potensi dan kelemahan yang menghambat prestasi sekolah dan mutu kelulusan.
"Evaluasi Diri Sekolah (EDS) penting untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan atau kelemahan di sekolahnya," kata Kepala LPMP Sulawesi Utara, Johny Runtuwene, di Manado, Senin.
Prosesnya menurut dia, ada indikator-indikator yang harus diisi setiap sekolah dengan bantuan widyaiswara LPMP Sulut.
"Widyaiswara ini nantinya yang akan memandu bagaimana mengisi format kemudian dinilai," ujarnya.
Dijelaskan muara dari Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
"SNP adalah kriteria sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya.
Delapan standar yang dijadikan patokan adalah standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Dia mencontohkan, standar sarana dan prasarana berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
"Sekolah sendiri yang akan mengisinya apakah standar-standar ini ada atau belum terpenuhi. Jadi akan kelihatan. Jangan-jangan prestasi sekolah tidak meningkat karena standar pendidikan guru belum semuanya sarjana," kata Runtuwene.
Karena semua standar ini berdinamika langsung dengan keberadaan sekolah, sekolah yang akan mengisinya, kata Runtuwene. Dari hasil evaluasi ini akan dilihat apa yang menjadi kelemahan.
"Kelemahan-kelemahan ini yang nantinya akan diperbaiki sehingga bisa meningkatkan prestasi sekolah dan mutu kelulusan," imbuhnya.
Karena itu ditambahkan Runtuwene, terpenting yang akan dilakukan adalah membekali kepala sekolah bagaimana melakukan EDS.
"Kepala sekolah adalah menejer di sekolah. LPMP akan membekali kepala sekolah untuk bisa mengidentifikasi apa yang menjadi kelemahan-kelemahan atau potensi yang dimiliki sekolah," imbuhnya
"Evaluasi Diri Sekolah (EDS) penting untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan atau kelemahan di sekolahnya," kata Kepala LPMP Sulawesi Utara, Johny Runtuwene, di Manado, Senin.
Prosesnya menurut dia, ada indikator-indikator yang harus diisi setiap sekolah dengan bantuan widyaiswara LPMP Sulut.
"Widyaiswara ini nantinya yang akan memandu bagaimana mengisi format kemudian dinilai," ujarnya.
Dijelaskan muara dari Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
"SNP adalah kriteria sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya.
Delapan standar yang dijadikan patokan adalah standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Dia mencontohkan, standar sarana dan prasarana berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
"Sekolah sendiri yang akan mengisinya apakah standar-standar ini ada atau belum terpenuhi. Jadi akan kelihatan. Jangan-jangan prestasi sekolah tidak meningkat karena standar pendidikan guru belum semuanya sarjana," kata Runtuwene.
Karena semua standar ini berdinamika langsung dengan keberadaan sekolah, sekolah yang akan mengisinya, kata Runtuwene. Dari hasil evaluasi ini akan dilihat apa yang menjadi kelemahan.
"Kelemahan-kelemahan ini yang nantinya akan diperbaiki sehingga bisa meningkatkan prestasi sekolah dan mutu kelulusan," imbuhnya.
Karena itu ditambahkan Runtuwene, terpenting yang akan dilakukan adalah membekali kepala sekolah bagaimana melakukan EDS.
"Kepala sekolah adalah menejer di sekolah. LPMP akan membekali kepala sekolah untuk bisa mengidentifikasi apa yang menjadi kelemahan-kelemahan atau potensi yang dimiliki sekolah," imbuhnya