Manado (ANTARA) - Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Jubei Leviato mengatakan berwirausaha untuk kemajuan bangsa juga bagian bela negara karena mampu meningkatkan lapangan pekerjaan yang akan mendongkrak kemajuan sebuah negara.
"Ini yang perlu diapresiasi kalau pengusaha-pengusaha kita punya misi sosial wirausaha dengan tetap memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Tentunya masyarakat akan makin makmur,” ujar Brigjen Jubei Leviato dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam talkshow bertema Usaha Mandiri, untuk Semua yang pelaksanaannya secara daring di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (22/9), Brigjen Jubei mengatakan bahwa setiap masyarakat dapat berkontribusi pada negara sesuai dengan porsi dan kemampuannya masing-masing.
Ia mengemukakan bahwa kemampuan masyarakat dalam berwirausaha pun turut berkontribusi pada prinsip nilai bela negara jika memiliki misi yang mulia untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.
"Jadi, tidak hanya ekonomi untuk kesejahteraan, tetapi juga untuk nama baik bangsa Indonesia. Hal tersebut tentunya juga merupakan bagian dari bela negara," katanya.
Seperti halnya yang dilakukan Ayu Azhari, public figur yang ternyata turut berkecimpung di dunia usaha dengan menginisiasi berbagai produk usaha, mulai dari produk minuman (seperti kopi) hingga busana (batik).
Pada kempatan itu Ayu menceritakan semangatnya dalam berusaha. Dia tidak hanya memiliki motivasi ekonomi, tetapi juga nilai-nilai atau rasa ingin berkontribusi untuk masyarakat dan negara.
Ia mendapat motivasi tersebut dari penyair sekaligus sutradara teater yang juga merupakan anggota grup musik Kantata Takwa, almarhum W.S. Rendra.
Diaukuinya bagaimana rasa bela negara itu dapat diwujudkan dengan bagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi lingkungan.
"Jadi, saya belajar dari dia (W.S. Rendra) bahwa kita harus bermanfaat buat lingkungan. Bakat pengetahuan ilmunya itu benar-benar diberikan kepada sesama siapa yang menjadi keahlian kita dibagikan orang tersebut juga akan dapat ilmunya," ujar Ayu Azhari.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si. merupakan tokoh wanita Indonesia dan juga penggagas, pencetus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
Peran sentralnya yang aktif dalam memajukan Indonesia melalui berbagai karyanya ini juga turut menyisipkan prinsip bela negara di dalam setiap usahanya.
"Kaum perempuan dengan berwirausaha mampu berperan dan berkontribusi tidak hanya bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya, tetapi juga pada bangsa dan negara. Untuk para generasi muda supaya mereka lebih semangat lagi, caranya cukup sederhana. Selama apa yang kau lakukan banyak berguna untuk orang lain, ya, kerjain dan ini untuk negara," ujar Dewi Motik memberi pesan.
"Ini yang perlu diapresiasi kalau pengusaha-pengusaha kita punya misi sosial wirausaha dengan tetap memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Tentunya masyarakat akan makin makmur,” ujar Brigjen Jubei Leviato dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam talkshow bertema Usaha Mandiri, untuk Semua yang pelaksanaannya secara daring di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (22/9), Brigjen Jubei mengatakan bahwa setiap masyarakat dapat berkontribusi pada negara sesuai dengan porsi dan kemampuannya masing-masing.
Ia mengemukakan bahwa kemampuan masyarakat dalam berwirausaha pun turut berkontribusi pada prinsip nilai bela negara jika memiliki misi yang mulia untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.
"Jadi, tidak hanya ekonomi untuk kesejahteraan, tetapi juga untuk nama baik bangsa Indonesia. Hal tersebut tentunya juga merupakan bagian dari bela negara," katanya.
Seperti halnya yang dilakukan Ayu Azhari, public figur yang ternyata turut berkecimpung di dunia usaha dengan menginisiasi berbagai produk usaha, mulai dari produk minuman (seperti kopi) hingga busana (batik).
Pada kempatan itu Ayu menceritakan semangatnya dalam berusaha. Dia tidak hanya memiliki motivasi ekonomi, tetapi juga nilai-nilai atau rasa ingin berkontribusi untuk masyarakat dan negara.
Ia mendapat motivasi tersebut dari penyair sekaligus sutradara teater yang juga merupakan anggota grup musik Kantata Takwa, almarhum W.S. Rendra.
Diaukuinya bagaimana rasa bela negara itu dapat diwujudkan dengan bagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi lingkungan.
"Jadi, saya belajar dari dia (W.S. Rendra) bahwa kita harus bermanfaat buat lingkungan. Bakat pengetahuan ilmunya itu benar-benar diberikan kepada sesama siapa yang menjadi keahlian kita dibagikan orang tersebut juga akan dapat ilmunya," ujar Ayu Azhari.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si. merupakan tokoh wanita Indonesia dan juga penggagas, pencetus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
Peran sentralnya yang aktif dalam memajukan Indonesia melalui berbagai karyanya ini juga turut menyisipkan prinsip bela negara di dalam setiap usahanya.
"Kaum perempuan dengan berwirausaha mampu berperan dan berkontribusi tidak hanya bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya, tetapi juga pada bangsa dan negara. Untuk para generasi muda supaya mereka lebih semangat lagi, caranya cukup sederhana. Selama apa yang kau lakukan banyak berguna untuk orang lain, ya, kerjain dan ini untuk negara," ujar Dewi Motik memberi pesan.