Minahasa Tenggara (ANTARA) - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, sekitar pukul 14.00 WITA, Senin, mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak dan memutus akses jalan nasional di daerah itu.
"Kami sedang melakukan pendataan kerusakan akibat banjir bandang di semua wilayah terdampak," kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan, Senin.
Dia menambahkan, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa terputus akibat banjir bandang di Sungai Palaus di Kecamatan Ratahan dan Sungai Abuang di Kecamatan Ratahan Timur.
"Kerusakan di jalan nasional akan dikoordinasikan dengan balai jalan Kementerian Pekerjaan Umum. Tapi pemerintah kabupaten sudah menyiapkan ekskavator untuk membuka akses jalan tersebut agar bisa dilalui kendaraan," ujarnya.
Menurut James, saat ini ada satu warga yang dilaporkan hilang dan masih dikonfirmasikan keberadaannya kepada pihak keluarga.
Seluruh instansi terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perumahan Rakyat sudah disiagakan untuk penanggulangan bencana.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait bencana banjir bandang ini untuk melakukan penanganan pasca bencana," jelasnya.
Dia juga meminta warga yang berada di kawasan rawan bencana untuk tetap waspada terhadap potensi adanya bencana susulan baik banjir atau longsor.
"Seluruh pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan wajib bersiaga di wilayahnya masing-masing dan diminta terus melaporkan perkembangan situasi maupun dampak bencana," tandasnya.
"Kami sedang melakukan pendataan kerusakan akibat banjir bandang di semua wilayah terdampak," kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan, Senin.
Dia menambahkan, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa terputus akibat banjir bandang di Sungai Palaus di Kecamatan Ratahan dan Sungai Abuang di Kecamatan Ratahan Timur.
"Kerusakan di jalan nasional akan dikoordinasikan dengan balai jalan Kementerian Pekerjaan Umum. Tapi pemerintah kabupaten sudah menyiapkan ekskavator untuk membuka akses jalan tersebut agar bisa dilalui kendaraan," ujarnya.
Menurut James, saat ini ada satu warga yang dilaporkan hilang dan masih dikonfirmasikan keberadaannya kepada pihak keluarga.
Seluruh instansi terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perumahan Rakyat sudah disiagakan untuk penanggulangan bencana.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait bencana banjir bandang ini untuk melakukan penanganan pasca bencana," jelasnya.
Dia juga meminta warga yang berada di kawasan rawan bencana untuk tetap waspada terhadap potensi adanya bencana susulan baik banjir atau longsor.
"Seluruh pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan wajib bersiaga di wilayahnya masing-masing dan diminta terus melaporkan perkembangan situasi maupun dampak bencana," tandasnya.