Manado, (Antara News) - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) nasional meminta kepada jajaran pemerintah daerah, untuk memperbanyak Volunter Conseling Test (VCT) atau tempat layanan kesehatan penderita HIV/Aids, sehingga mampu menjangkau seluruh penderita penyakit itu.

"VCT jangan hanya terpusat di kota-kota saja, harus masuk ke sejumlah kabupaten lain, termasuk wilayah lain yang memang sulit dijangkau," kata Deputi Program KPA Nasional, Dr Vonny Silvanus, pada Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV/Aids di Sulut, Selasa.

Menurutnya, keberadaan VCT di Sulut hanya berada di Kota Manado, Bitung dan Tomohon, yang secara otomatis tidak mampu melayani keberadaan Orang Dengan HIV/Aids di 15 kabupaten dan kota yang ada.

Beberapa lokasi klinik VCT ditetapkan pemerintah, yakni Rumah Sakit Umum Prof Kandou, Rumah Sakit Prof Ratumbuysang Sario, Rumah Sakit Angkatan Darat Teling, Rumah Sakit Bethesda Tomohon dan RS Manembo-nembo Bitung.

Dihadapan Wakil Gubernur Sulut Djauhari Kansil, Silvanus meminta kepada pemerintah daerah untuk membuka kesadaran akan langkah penanggulangan HIV/Aids, dengan memberikan porsi anggaran secara proporsional pada langkah pencegahan dan penanggulangan virus berbahaya itu.

"Mengadakan lokasi VCT memang butuh anggaran, dan itu menjadi kewajiban penuh oleh pemerintah daerah," jelasnya.

Kehadiran VCT dinilai sangat penting pada upaya membantu para ODHA yang masih membutuhkan perawatan kesehatan, dengan kerja sangat rahasia tanpa harus mempublikasikan korban.

Sementara itu, Wagub Sulut meminta kepada Dinas Kesehatan dan KPA Provinsi, untuk segera mengadakan VCT hingga ke setiap daerah yang ada.

"Dengan angka penderita HIV/Aids di Sulut telah mencapai 800 lebih, jelas ini pasti sudah tersebar luas di 15 kabupaten dan kota, tidak hanya berada di Manado dan Bitung saja," ujarnya.

Pemprov Sulut akan berupaya untuk menyusun strategi penanggulangan HIV/Aids, dengan menambah anggaran melalui APBD setiap tahun.


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024