Manado (ANTARA) - Sebanyak 17 finalis yang berasal dari sembilan kabupaten dan kota di Sulawesi Utara mengikuti ajang pemilihan "Nyong dan Noni" Sulut pada 2021.

"Kami memberikan apresiasi kepada kepala Dinas Pariwisata Sulut, Ikatan Nyong Noni Sulut, dan teristimewa kepala Dinas Pariwisata kabupaten dan kota atas terselenggaranya kegiatan ini di tengah pandemi COVID-19," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat membuka kegiatan ini di Manado, Rabu.

Menurut dia, ajang pemilihan "Nyong dan Noni" Sulut ini implementasi dan manifestasi untuk menciptakan sumber daya manusia  yang baik.

"Jadi bukan sekadar seremonial, tapi substansinya itu peningkatan sumber daya manusia dan pembentukan 'human capital'," katanya.

Dia berharap, proses tersebut berjalan dengan baik hingga puncak acara pemilihan pada Sabtu (18/9).

"Mari adik-adik berkompetisi dengan 'happy' (senang), tidak usah terbeban target. Itu biasa, semua orang harus ada target dan ini satu peta jalan yang luar biasa kalian untuk mencapai hal-hal yang luar biasa," ujarnya.

Ketua Umum Nyong Noni Sulut dr. Devi Kartika Kandouw Tanos mengatakan ajang ini sempat tertunda beberapa kali akibat pandemi COVID-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di daerah setempat.

"Saya harapkan pemilihan ini akan menghasilkan yang terbaik dari Sulut, dan bukan saja membantu pariwisata tetapi juga menjadi panutan bagi generasi muda yang ada di daerah karena pemilihan 'Nyong Noni' Sulut ini sudah berlangsung hampir 50 tahun sejak tahun 1973," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut Hendry Kaitjily mengatakan ajang ini akan membantu pengembangan pariwisata di daerah.

"Ini komitmen yang selalu kita jaga, gubernur dan wakil gubernur selalu memberikan komitmen yang kuat pada pengembangan pariwisata di Sulut. Ajang ini adalah wujud dukungan pemerintah daerah," katanya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024