Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor delapan dunia Dominic Thiem mengatakan kemenangan Emma Raducanu pada turnamen Grand Slam US Open 2021 merupakan salah satu prestasi terbesar dalam olahraga perempuan.

Raducanu yang berusia 18 tahun asal Inggris mengejutkan dunia olahraga dengan mengalahkan petenis sesama remaja asal Kanada Leylah Fernandez dalam final US Open 2021 akhir pekan lalu.

Partai puncak penuh sensasi antara petenis non-unggulan itu dimenangi Raducanu dengan skor 6-4, 6-3.

Dia juga menjadi petenis pertama yang harus menjalani turnamen sejak babak kualifikasi sebelum akhirnya mempersembahkan gelar juara Grand Slam tunggal putri pertama bagi Inggris Raya, mengakhiri penantian selama 44 tahun.

“Bagi saya ini adalah salah satu pencapaian terbesar dalam olahraga putri,” kata Thiem kepada Omnisport, dikutip Reuters, Selasa.

“Ini perjalanan yang luar biasa apabila Anda melihat statistiknya. Dia tidak kehilangan satu set pun sepanjang turnamen. Dia datang dari babak kualifikasi dan bahkan tidak memainkan satu pun tiebreak,” ujar dia menambahkan.
 

Thiem, yang absen di US Open karena cedera pergelangan tangan, menilai bahwa meski datang sebagai petenis non-unggulan, Raducanu memiliki teknik bermain yang baik.

Atas kemenangannya di Flushing Meadows, Raducanu mencatatkan berbagai rekor dalam kariernya, salah satunya menjadi tunggal putri Inggris Raya pertama yang memenangi gelar Grand Slam setelah Virginia Wade di Wimbledon 1977.

“Ini sangat menakjubkan dan sesuatu yang mungkin belum pernah disaksikan sebelumnya,” ujar Thiem.

Raducanu melejit 127 peringkat ke posisi ke-23 dunia setelah kemenangannya di Flushing Meadows. Dia berada di urutan ke-14 dalam persaingan lolos ke turnamen akhir musim WTA Finals.
 


Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024