Manado (ANTARA) - Koordinator Bidang Observasi dan Informasi, Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle mengatakan, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ikut dipengaruhi siklon tropis di wilayah utara Sulut.
"Banjir yang terjadi di sana dipengaruhi konvergensi atau belokan angin, dinamika atmosfer termasuk siklon tropis di wilayah utara Sulut," sebut Ben di Manado, Kamis.
Sehingga menurut dia, hujan dengan intensitas rendah hingga ringan masih berpotensi terjadi di wilayah itu.
Hingga pukul 17.00 WITA nanti, diprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang, sementara di pukul 20.00 WITA hingga Jumat (10/9) pukul 05.00 WITA berpotensi awan tebal.
Karena itu dia berharap warga tetap waspada terutama yang bermukim di daerah rawan banjir ataupun longsor termasuk di daerah-daerah bantaran sungai.
"Masyarakat dapat memanfaatkan informasi-informasi BMKG yang terus dimutakhirkan bila terjadi kondisi-kondisi cuaca ekstrem," harapnya.
Hujan deras yang disertai angin kencang sejak Rabu (8/9) hingga Kamis pagi menyebabkan tiga sungai yang membelah permukiman penduduk di Desa Mataindo, Mataindo Utara, Torosik, Tobayagan dan Tobayagan Selatan. Lima desa ini berada di Kecamatan Pinolisian Tengah meluap dan merendam rumah penduduk.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga belum bisa memastikan dampak banjir di desa kecamatan lainnya seperti Posigadang dan Pinolosian Timur.
Jalan yang tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat karena tertutup banjir serta jaringan telekomunikasi menjadi kendala BPBD mendapatkan informasi.
"Banjir yang terjadi di sana dipengaruhi konvergensi atau belokan angin, dinamika atmosfer termasuk siklon tropis di wilayah utara Sulut," sebut Ben di Manado, Kamis.
Sehingga menurut dia, hujan dengan intensitas rendah hingga ringan masih berpotensi terjadi di wilayah itu.
Hingga pukul 17.00 WITA nanti, diprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang, sementara di pukul 20.00 WITA hingga Jumat (10/9) pukul 05.00 WITA berpotensi awan tebal.
Karena itu dia berharap warga tetap waspada terutama yang bermukim di daerah rawan banjir ataupun longsor termasuk di daerah-daerah bantaran sungai.
"Masyarakat dapat memanfaatkan informasi-informasi BMKG yang terus dimutakhirkan bila terjadi kondisi-kondisi cuaca ekstrem," harapnya.
Hujan deras yang disertai angin kencang sejak Rabu (8/9) hingga Kamis pagi menyebabkan tiga sungai yang membelah permukiman penduduk di Desa Mataindo, Mataindo Utara, Torosik, Tobayagan dan Tobayagan Selatan. Lima desa ini berada di Kecamatan Pinolisian Tengah meluap dan merendam rumah penduduk.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga belum bisa memastikan dampak banjir di desa kecamatan lainnya seperti Posigadang dan Pinolosian Timur.
Jalan yang tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat karena tertutup banjir serta jaringan telekomunikasi menjadi kendala BPBD mendapatkan informasi.