Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sulawesi Utara  terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan terjadi banjir dan longsor.
 
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer di wilayah Sulut dengan hujan sedang hingga lebat yang terjadi dipicu dari kombinasi Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang frekuensi rendah/tipe low dan prediksi ke depan, interaksi dengan gelombang Rossby Equator akan cukup berkontribusi, kata Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Manado, Ben Arther Mole di Manado, Sabtu.

Dari hasil pemantauan, dari pola angin terdapat pola perlambatan kecepatan angin/konvergensi yang memanjang dari Teluk Tomini hingga perairan utara Sulawesi Utara serta interaksinya dengan faktor skala lokal (kelembaban udara basah dan nilai konveksi kuat).

Selain itu, anomali suhu permukaan laut yang positif (indikasi suhu permukaan laut yang hangat) mampu mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan.

Dia menambahkan, BMKG memperkirakan cuaca Sulut untuk hari ini cerah berawan hingga hujan ringan dengan durasi yang panjang serta kecepatan angin berkisar antara 10-20 kilometer per jam.

Ben juga menambahkan, cuaca buruk yang terjadi Jumat (16/7) yang menyebabkan banjir dan longsor tidak diakibatkan siklon tropis yang bernama IN-FA.

Menurut monitoring dari TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) BMKG, lanjut dia, tidak adanya siklon tropis aktif yang berada di wilayah monitoring.

Terpantau terdapat bibit siklon “98W” yang berada di Samudera Pasifik Barat sebelah barat Filipina, di sekitar 17.5LU – 131.8 BT, dengan kecepatan angin maksimum dalam sistem ini yaitu 20 knot dan tekanan minimum 1006 mb.

Dari analisis hari ini sistem 98W sangat baik dilihat dari citra satelit cuacanya maupun dari angin per lapisannya, jika dibandingkan dengan hari kemarin yang masih lemah.

Dari model 'Numerical Weather Prediction' (NWP) menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke barat barat laut dan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori menengah.

"Bibit siklon tropis ini belum menjadi siklon tropis sehingga informasi yang beredar bahwa telah terbentuk siklon tropis IN-FA tidak benar," jelasnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024