Jakarta (ANTARA) - Tim bulu tangkis Indonesia yang kini menjalani pelatihan di Kumamoto, secara mengejutkan mendapat dukungan dari warga dan pemerintah lokal yang berada prefektur Selatan Jepang itu.
"Kami sangat berterima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada warga Kumamoto, khususnya Pemerintah Provinsi Kumamoto yang telah menyambut dan memfasilitasi tim Olimpiade Indonesia dengan sangat baik dan menyenangkan," kata manajer tim Eddy Prayitno dalam rilis PBSI, Selasa.
Timnas bulu tangkis tiba di Prefektur Kumamoto pada 8 Juli, dan selama kurang lebih 10 hari akan menjalani "training camp" sebelum bertolak ke Tokyo.
Eddy menilai sambutan yang diberikan warga dan pemerintah lokal sangat hangat, termasuk tak segan memberikan dukungan semangat meski mereka adalah tim tamu.
Eddy menceritakan, kehangatan tidak hanya dirasakan saat tiba di Kumamoto, namun juga saat timnas bulu tangkis tiba di Bandara Haneda Tokyo untuk transit dan menjalani uji COVID-19.
Selama masa transit kurang lebih sembilan jam itu, timnas disewakan dua ruangan khusus untuk makan siang dan beristirahat. Lalu saat tiba di Kumamoto, tim disambut riuh warga yang memegang atribut Merah-Putih dan kata-kata penyemangat.
"Kami benar-benar merasa seperti di rumah sendiri," Eddy menuturkan.
Pada Selasa siang waktu Kumamoto, delegasi timnas bulu tangkis juga mengikuti acara pertukaran cenderamata dengan pemerintah setempat. Tim Indonesia yang diwakili Eddy Prayitno (manajer tim), Rionny Mainaky (Kabid Binpres), Iwan Hermawan (Kasubid Sports Science dan Pelatih Fisik), dan Hendra Setiawan memberikan batik dan piagam terima kasih dari Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna kepada Gubernur Kumamoto.
Sementara, Prefektur Kumamoto yang mendelegasikan kepada pejabat pemerintahannya memberikan kaos, souvenir, dan jajanan khas Kumamoto.
"Saya mewakili tim Indonesia mengucapkan terima kasih karena sudah bisa berlatih di sini selama kurang lebih 10 hari. Semoga ini bisa menambah semangat dan kami bisa berprestasi maksimal di Olimpiade Tokyo," Hendra menuturkan.
"Kami sangat berterima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada warga Kumamoto, khususnya Pemerintah Provinsi Kumamoto yang telah menyambut dan memfasilitasi tim Olimpiade Indonesia dengan sangat baik dan menyenangkan," kata manajer tim Eddy Prayitno dalam rilis PBSI, Selasa.
Timnas bulu tangkis tiba di Prefektur Kumamoto pada 8 Juli, dan selama kurang lebih 10 hari akan menjalani "training camp" sebelum bertolak ke Tokyo.
Eddy menilai sambutan yang diberikan warga dan pemerintah lokal sangat hangat, termasuk tak segan memberikan dukungan semangat meski mereka adalah tim tamu.
Eddy menceritakan, kehangatan tidak hanya dirasakan saat tiba di Kumamoto, namun juga saat timnas bulu tangkis tiba di Bandara Haneda Tokyo untuk transit dan menjalani uji COVID-19.
Selama masa transit kurang lebih sembilan jam itu, timnas disewakan dua ruangan khusus untuk makan siang dan beristirahat. Lalu saat tiba di Kumamoto, tim disambut riuh warga yang memegang atribut Merah-Putih dan kata-kata penyemangat.
"Kami benar-benar merasa seperti di rumah sendiri," Eddy menuturkan.
Pada Selasa siang waktu Kumamoto, delegasi timnas bulu tangkis juga mengikuti acara pertukaran cenderamata dengan pemerintah setempat. Tim Indonesia yang diwakili Eddy Prayitno (manajer tim), Rionny Mainaky (Kabid Binpres), Iwan Hermawan (Kasubid Sports Science dan Pelatih Fisik), dan Hendra Setiawan memberikan batik dan piagam terima kasih dari Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna kepada Gubernur Kumamoto.
Sementara, Prefektur Kumamoto yang mendelegasikan kepada pejabat pemerintahannya memberikan kaos, souvenir, dan jajanan khas Kumamoto.
"Saya mewakili tim Indonesia mengucapkan terima kasih karena sudah bisa berlatih di sini selama kurang lebih 10 hari. Semoga ini bisa menambah semangat dan kami bisa berprestasi maksimal di Olimpiade Tokyo," Hendra menuturkan.