Boltim, (Antaranews) - Pengumuman kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, yang sedianya akan diumumkan Selasa, akhirnya dibatalkan setelah ada aksi ratusan masyarakat di kantor bupati yang meminta pembatalan pemumuman kelulusan CPNS.

"Banyak kerancuan dan penyimpangan aturan yang terjadi dalam tahapan penerimaan hingga tes CPNS tahun ini sehingga kami minta pembatalan pengumuman dan meminta bupati harus mengambil kebijakan," tegas perwakilan pendemo, Nasrudin Dilapangan, di Boltim, Selasa.

Para pendemo menilai panitia penerimaan CPNS Boltim, sangat sarat kepentingan dalam proses pemeriksaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) CPNS, dimana ada kesengajaan mempublikasi data peringkat untuk formasi arsiparis sebelum pengumuman resmi dilakukan.

Selain itu, para pendemo membeberkan soal kebocoran kunci jawaban tes CPNS yang diduga sengaja dikeluarkan oknum dari Badan Kepegawaian Daerah Dan Diklat (BKDD) Boltim kepada sejumlah peserta yang telah menjanjikan sejumlah uang kepada panitia.

"Kunci jawabannya kan sudah bocor duluan sehingga ketika dirangking hasil tesnya maka orang-orang yang telah menjanjikan uang kepada oknum di BKDD yang memiliki peringkat teratas," teriak para pendemo dalam orasinya.

Demonstrasi warga di kantor Bupati Boltim tersebut berlangsung sejak pukul 15.30 Wita hingga pukul 17.30 Wita. Setelah para pendemo diterima langsung Bupati Boltim, Sehan Landjar dan Wakil Bupati Boltim, Medy Lensun, pendemo kemudian membubarkan diri secara tertib.

                     Tunggu Gubernur
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar, menegaskan bahwa pengumuman kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Boltim tahun 2010, ditunda hingga ada hasil pertemuan dengan Gubernur Sulut.

"Saya telah melakukan rapat dengan Muspida, dan demi mempertimbangkan stabilitas daerah sehingga kami menyimpulkan masalah CPNS Boltim akan dibawah ke provinsi, dan pengumumannya akan dilakukan setelah menghadap Pak Gubernur," ujar Sehan Landjar.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024