Manado, (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara, mengandalkan produk rempah pada ajang Trade Expo Indonesia ke-25 di Jakarta 13 hingga 17 Oktober 2010.

"Produk rempah yang diandalkan merupakan komoditas unggulan daerah seperti pala, cengkih, vanili dan lainnya," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Hanny Wajong di Manado, Rabu.

Hanny mengatakan, produk rempah punya potensi pasar yang cukup besar dan luas baik dalam negeri maupun mancanegara.

Untuk itu melalui pameran TEI ini diharapkan muncul pembeli baru.

"Komoditas rempah memperlihatkan permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, untuk itu maka pemerintah daerah akan terus melakukan penetrasi pasar lebih luas, salah satunya dengan ikut serta dalam setiap pelaksanaan TEI," kata Hanny.

Selain produk rempah tersebut, kata Hanny komoditas lain yang akan dipamerkan pada ajang tahunan ini, komoditas perikanan, perkebunan terutama produk turunan kelapa, produk kerajinan, industri rumah tangga serta tak lupa juga makanan khas daerah.

Keikutsertaan Sulut dalam TEI tahun ini, kata Hanny tidak memasang target transaksi tertentu, tetapi yang paling penting bagaimana komoditas andalan Sulut makin dikenal pembeli baik lokal maupun luar negeri.

"Setiap pelaksanaan TEI selalu menarik minat pembeli datang berkunjung, karena itu menjadi salah satu agenda khusus yang selalu diikuti Sulut," kata Hanny.

Guna keberhasilan promosi bagi Sulut, kata Hanny maka diharapkan partisipasi dari pemerintah kabupaten/kota setempat mengutus peserta dengan membawa produk unggulan masing-masing daerah.

"Masing-masing daerah punya spesifikasi khusus tentang komoditas yang diunggulkan, nah TEI ini merupakan wahana tempat mempromosikan berbagai potensi daerah," kata Hanny.

Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi mencapai 300 juta dolar AS diperoleh pada TEI tahun ini, atau meningkat sekitar lima persen dibandingkan hasil TEI 2009 yang mencapai 285,4 juta dolar AS.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024