Manado, (Antara News) - Pasangan calon Wali kota dan Wakil wali kota Manado nomor urut delapan, Vicky Lumentut dan Harley Mangindaan, diserang kampanye hitam pada sejumlah selebaran dan diedarkan di Manado.

"Selebaran tersebut berisikan tuduhan kepada pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat tersebut yang menyebutkan delapan program unggulan pasangan ini adalah dusta," kata konsultan tim kampanye Lumentut-Mangindaan, Frangky Mokodompis di Manado, Senin.

Tetapi Mokodompis mengatakan hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi mereka, karena hal itu sudah biasa dilakukan sejak awal masa kampanye keduanya terus dijatuhkan.

Namun menurutnya hal itu malah akan membuat program mereka menjadi makin tersosialisasi, walaupun pihaknya akan mengambil tindakan tegas terkait dengan masalah ini karena melanggar surat edaran bersama tentang kampanye hitam.

Mokodompis mengatakan selebaran yang berisi kampanye gelap dan fitnah tersebut menurutnya diedarkan Minggu oleh empat orang dengan berboncengan motor kepada masyarakat, tujuannya menjatuhkan pasangan nomor delapan.

Karena itu mereka segera melaporkan hal ini kepada polisi dan Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah (Panwas Pilkada) Manado walaupun akan dikaji dulu, tetapi tetap dilaporkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara itu Vicky Lumentut yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut enggan berkomentar banyak.

"Yah doakan saja orang yang membuat selebaran gelap itu, yang pasti jika Tuhan berkenan saya memimpin Manado maka tidak ada yang dapat menghadang delapan program pro rakyat tersebut," kata Lumentut lewat pesan singkat.

Salah satu pendukung Lumentut, Steven Saroinsong mengatakan selebaran gelap itu adalah bentuk ketakutan saingannya tidak terpilih nanti, dan cara itu sungguh rendah dan membuat banyak orang makin simpati padanya.

Selebaran gelap itu antara lain berisikan tidak mungkin memberikan asuransi kematian bagi penduduk Manado yang berjumlah 450 ribu karena tidak ada sumber dananya, juga dituduh membodohi rohaniawan dan tidak patut dipilih.   
    

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024