Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri asal Spanyol Carolina Marin pada Selasa mengumumkan bahwa dirinya tidak akan tampil pada Olimpiade Tokyo pada Juli mendatang karena cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang dideritanya.
Melalui pernyataan tertulis yang diunggah dalam akun Twitter pribadinya, @carolinamarin, Selasa, Marin menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan medis, ia mendapati robekan pada ACL dan meniscus di lutut kirinya.
"Saya akan menjalani operasi pekan ini dan mulai melakukan pemulihan," tulis Marin.
"Ini adalah pukulan lain yang harus saya terima, tapi saya tentu akan kembali. Persiapan selama dua bulan terakhir ini sangat sulit bagi saya karena beberapa alasan yang di luar kontrol tim, tapi kami awalnya gembira dan yakin bahwa saya akan berada dalam performa terbaik untuk Olimpiade. Namun itu tidak mungkin," sambung dia.
Sebelumnya, Marin mengeluhkan rasa tidak nyaman pada lututnya saat sedang latihan persiapan Olimpiade Tokyo, Jumat (28/5) lalu. Ia pun terpaksa keluar dari latihan untuk menjalani pemeriksaan medis.
Cedera ACL ini merupakan yang kedua kalinya bagi Marin sepanjang kariernya sebagai pebulu tangkis.
Peraih emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu juga pernah mendapati cedera serupa saat berlaga pada final Indonesia Masters 2019. Kondisi tersebut memaksa Marin harus absen dari seluruh turmamen selama sekitar tujuh bulan untuk bisa pulih dan kembali berkompetisi.
Namun Marin berhasil menandai comeback-nya dengan menjuarai turnamen BWF World Tour Super 1000 China Open 2019 setelah mengalahkan wakil Taiwan, Tai Tzu Ying.
Sementara pada tahun ini, peraih tiga gelar juara dunia itu juga sempat mengeluh sakit pada otot tungkai bawahnya selepas menjuarai Swiss Open 2021 yang memaksanya terpaksa absen dalam All England 2021 karena harus pemulihan.
Melalui pernyataan tertulis yang diunggah dalam akun Twitter pribadinya, @carolinamarin, Selasa, Marin menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan medis, ia mendapati robekan pada ACL dan meniscus di lutut kirinya.
"Saya akan menjalani operasi pekan ini dan mulai melakukan pemulihan," tulis Marin.
"Ini adalah pukulan lain yang harus saya terima, tapi saya tentu akan kembali. Persiapan selama dua bulan terakhir ini sangat sulit bagi saya karena beberapa alasan yang di luar kontrol tim, tapi kami awalnya gembira dan yakin bahwa saya akan berada dalam performa terbaik untuk Olimpiade. Namun itu tidak mungkin," sambung dia.
Sebelumnya, Marin mengeluhkan rasa tidak nyaman pada lututnya saat sedang latihan persiapan Olimpiade Tokyo, Jumat (28/5) lalu. Ia pun terpaksa keluar dari latihan untuk menjalani pemeriksaan medis.
Cedera ACL ini merupakan yang kedua kalinya bagi Marin sepanjang kariernya sebagai pebulu tangkis.
Peraih emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu juga pernah mendapati cedera serupa saat berlaga pada final Indonesia Masters 2019. Kondisi tersebut memaksa Marin harus absen dari seluruh turmamen selama sekitar tujuh bulan untuk bisa pulih dan kembali berkompetisi.
Namun Marin berhasil menandai comeback-nya dengan menjuarai turnamen BWF World Tour Super 1000 China Open 2019 setelah mengalahkan wakil Taiwan, Tai Tzu Ying.
Sementara pada tahun ini, peraih tiga gelar juara dunia itu juga sempat mengeluh sakit pada otot tungkai bawahnya selepas menjuarai Swiss Open 2021 yang memaksanya terpaksa absen dalam All England 2021 karena harus pemulihan.