London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis (27/5/2021), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkikis lagi 0,10 persen atau 7,26 poin, menjadi menetap di 7.019,67 poin.

Indeks FTSE 100 turun tipis 0,04 persen atau 2,86 poin menjadi 7.026,93 poin pada Rabu (26/5/2021), setelah tergerus 0,31 persen atau 21,80 poin menjadi 7.029,79 poin pada Selasa (25/5/2021), dan menguat 0,48 persen atau 33,54 poin menjadi 7.051,59 poin pada Senin (24/5/2021).



Johnson Matthey, sebuah perusahaan manufaktur bahan kimia khusus dan teknologi berkelanjutan multinasional Inggris adalah pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 3,56 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan rokok multinasional Inggris Imperial Brands yang merosot 3,35 persen, serta perusahaan pengembang perumahan berbasis di Inggris Taylor Wimpey terpuruk 3,27 persen.



Sementara itu, Antofagasta, perusahaan tambang tembaga asal Chile, melonjak 4,92 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul saham perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan multinasional Inggris-Swiss Glencore yang terangkat 4,63 persen, serta kelompok perusahaan rental peralatan industri Inggris Ashtead Group bertambah 4,42 persen.
 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024