Manado, (Antara News) - Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Manado, Dr dr Taufiq Pasiak, mengajak seluruh kader Muhammadiyah Kota Manado untuk kembali utuh sebagai warga persyarikatan.

"Warga Muhammadiyah harus  kembali utuh dan tanpa ada konflik lagi setelah disibukkan oleh berbagai perpedaan pandangan politik usai Pilkada Provinsi Sulut maupun Kota Manado," ujarnya dalam acara buka puasa bersama warga Muhammadiyah, di Manado, Minggu.

Penulis buku best seller "Revolusi IQ/EQ/SQ" itu mengingatkan bahwa perbedaan dalam memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut serta calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado pada pilkada tiga Agustus lalu agar dianggap sebagai dinamika politik saja.

Dia mengatakan konflik dan gesekan-gesekan anggap saja sekadar dinamika organisasi, sebab sejak awal kader Muhammadiyah tidak bisa diarahkan untuk memilih siapapun sebab Muhammadiyah tak bisa diseret dalam kancah politik.

"Jika sebelumnya kita mendukung calon si A, calon B dan seterusnya sehingga mengarah kepada konflik kepentingan karena perbedaan aspirasi maka saat ini harus diakhiri dengan bermaaf-maafan karena pesta itu sudah selesai. Mari kita mempersatukan kembali kita semua sebagai warga perserikatan," katanya.

Pasiak menambahkan setelah pilkada Muhammadiyah punya kepentingan tunggal untuk memajukan semua program yang menjadi target Muhammadiyah baik dalam program pendidikan, tablig dan ekonomi.

Sementara itu tokoh Muhammadiyah yang juga mantan pimpinan Muhammadiyah Sulut, Drs Anwar Sandiah mengatakan, para calon pemimpin yang telah terpilih diharapkan menepati janjinya seperti yang telah diucapkan saat kampanye.

Sandiah menambahkan, warga Muhammadiyah dalam memilih pemimpin harus memiliki tolok ukur berdasarkan kecerdasan qalbu dan kecerdasan ilmiah.

"Ada dua alat ukur yang kita pakai yaitu berdasarkan iman dan ilmunya. Iman yaitu harus sesuai dengan apa yang ada di hati para calon serta apa yang diucapkannya apakah sesuai atau tidak dengan kenyataan. Sedangkan ilmunya sebagai alat ukur untuk kita mandiri dan mengetahui apa motivasinya sehingga mencalonkan diri, kemampuan dan pemahaman terhadap tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin diketahui atau tidak," ujarnya.

Hal ini kata Sandiah sangat penting dipahami warga Muhammadiyah karena derajat kita sebagai manusia lebih tinggi dari makhluk lain di muka bumi ini. Sehingga jangan sampai 99 persen warga Muhammadiyah dengan mudah diarahkan dengan pragmatis oleh salah satu calon, ujarnya. (*)

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024