Kota Manado (ANTARA) - Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengatakan Beato Juan Alonso Fernandez akan diabadikan menjadi nama salah satu gereja di Keuskupan Manado, Sulawesi Utara.
"Beato Juan Alonso sudah menjadi bagian dari sejarah Keuskupan Manado, karena itu perlu ada kenangan untuk orang kudus (beato), dengan menjadikan nama salah satu gereja di sini," kata Uskup Rolly pada Misa Syukur atas Beatifikasi Juan Alonso berlangsung di Kapel Biara MSC Karombasan Manado, Senin.
Ia mengungkapkan keinginannya untuk nama Juan Alonso pada gereja di Stasi Paslaten, di mana gedung gerejanya sementara ini sedang diproses pembangunannya.
"Sudah ada sumbangan umat untuk pembangunan gereja di antara Kololeh dan Likupang, tepatnya Paslaten," kata dia.
Pastor Juan Alonso Fernandez MSC yang saat ini menjadi beato, pada 1963-1965 pernah berkarya di Paroki Kokoleh Keuskupan Manado. Jiwa penjelajah Pastor Alonso membuat dia ketika itu banyak mengunjungi umat di Minahasa, di antaranya Langowan dan daerah lainnya.
Uskup Rolly mengatakan seorang beato atau martir sedemikian besar dalam gereja Katolik, untuk itu beatifikasi ini hendaknya mendorong imam tarekat Hati Kudus Yesus (MSC) dan dalam kesatuan dengan para imam lainnya serta umat seluruhnya, untuk mensyukuri, merasakan, melihat dan mengambil bagian dari proses Beato Juan Alonso dan menjadikannya sebagai inspirasi ke depan.
"Wujud nyata dari syukur itu, kita tetap menjalin relasi batin dengan beato ini di dalam doa, karena kita yakin dia jadi pendoa dan pelindung kita semua," kata dia.
Uskup Manado Mgr Rolly Untu dan Pastor Johanis Mangkey MSC saat Misa Syukur Beatifikasi Juan Alonso di Manado, Senin (1)
Uskup Emeritus Yosef Suwatan MSC mengatakan untuk daerah Minahasa yang datang menjalankan misi penggembalaan adalah imam dari Spanyol , negara Juan Alonso, terakhir Pastor Junoi MSC, dia datang ketika tahbisan uskup,, .
"Satu dua tahun kemudian Pastor Junoi MSC datang kembali ke Manado merayakan HUT 50 tahun imamat dengan umat di Paroki Kembes.," kata Uskup Suwatan.
Uskup Emeritus Mgr Yosef Suwatan MSC saat Misa Syukur Beatifikasi Juan Alonso di Manado, Senin (1)
Pastor Johanis Mangkey MSC menceritakan sejarah Beato Juan Alonso, satu di antara 10 martir yang dibeatifikasi di Guatemala pada 23 April 2021 oleh Wakil Paus Fransiskus, Kardinal Alvaro Leonel Ramazzini. Ke 10 martir yang dibunuh karena keyakinan mereka di Guatemala antara tahun 1980 hingga 1991, kemudian oleh Paus Fransiskus dijadikan beato (orang kudus) terdiri atas tiga orang anggota misionaris MSC, yakni Pastor Juan Alonso Fernandez MSC, Pastor Jose Maria Gran Cirera MSC, Pastor Faustino Villanueva MSC dan tujuh awam, yakni Rosalio Benito, Reyes Us, Domingo de Barrio, Nicolas Castro, Tomas Ramirez, Miquel Tiu, dan Juan Barrera Mendez yang berusia 10 tahun.
Pastor Juan Alonso Fernandez yang selama hidupnya dikenal karena kekuatan fisiknya tersebut, meninggal saat diberondong peluru di suatu perbukitan dalam perjalanan pastoralnya pada 15 Februari 1981
"Beato Juan Alonso sudah menjadi bagian dari sejarah Keuskupan Manado, karena itu perlu ada kenangan untuk orang kudus (beato), dengan menjadikan nama salah satu gereja di sini," kata Uskup Rolly pada Misa Syukur atas Beatifikasi Juan Alonso berlangsung di Kapel Biara MSC Karombasan Manado, Senin.
Ia mengungkapkan keinginannya untuk nama Juan Alonso pada gereja di Stasi Paslaten, di mana gedung gerejanya sementara ini sedang diproses pembangunannya.
"Sudah ada sumbangan umat untuk pembangunan gereja di antara Kololeh dan Likupang, tepatnya Paslaten," kata dia.
Pastor Juan Alonso Fernandez MSC yang saat ini menjadi beato, pada 1963-1965 pernah berkarya di Paroki Kokoleh Keuskupan Manado. Jiwa penjelajah Pastor Alonso membuat dia ketika itu banyak mengunjungi umat di Minahasa, di antaranya Langowan dan daerah lainnya.
Uskup Rolly mengatakan seorang beato atau martir sedemikian besar dalam gereja Katolik, untuk itu beatifikasi ini hendaknya mendorong imam tarekat Hati Kudus Yesus (MSC) dan dalam kesatuan dengan para imam lainnya serta umat seluruhnya, untuk mensyukuri, merasakan, melihat dan mengambil bagian dari proses Beato Juan Alonso dan menjadikannya sebagai inspirasi ke depan.
"Wujud nyata dari syukur itu, kita tetap menjalin relasi batin dengan beato ini di dalam doa, karena kita yakin dia jadi pendoa dan pelindung kita semua," kata dia.
Uskup Emeritus Yosef Suwatan MSC mengatakan untuk daerah Minahasa yang datang menjalankan misi penggembalaan adalah imam dari Spanyol , negara Juan Alonso, terakhir Pastor Junoi MSC, dia datang ketika tahbisan uskup,, .
"Satu dua tahun kemudian Pastor Junoi MSC datang kembali ke Manado merayakan HUT 50 tahun imamat dengan umat di Paroki Kembes.," kata Uskup Suwatan.
Pastor Johanis Mangkey MSC menceritakan sejarah Beato Juan Alonso, satu di antara 10 martir yang dibeatifikasi di Guatemala pada 23 April 2021 oleh Wakil Paus Fransiskus, Kardinal Alvaro Leonel Ramazzini. Ke 10 martir yang dibunuh karena keyakinan mereka di Guatemala antara tahun 1980 hingga 1991, kemudian oleh Paus Fransiskus dijadikan beato (orang kudus) terdiri atas tiga orang anggota misionaris MSC, yakni Pastor Juan Alonso Fernandez MSC, Pastor Jose Maria Gran Cirera MSC, Pastor Faustino Villanueva MSC dan tujuh awam, yakni Rosalio Benito, Reyes Us, Domingo de Barrio, Nicolas Castro, Tomas Ramirez, Miquel Tiu, dan Juan Barrera Mendez yang berusia 10 tahun.
Pastor Juan Alonso Fernandez yang selama hidupnya dikenal karena kekuatan fisiknya tersebut, meninggal saat diberondong peluru di suatu perbukitan dalam perjalanan pastoralnya pada 15 Februari 1981