Sulut, Sangihe (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Rivo Pudihang mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana alam akibat badai tropis 'Surigae'.

"Kami mengingatkan semua masyarakat di Kabupaten Sangihe agar tetap mewaspadai bencana alam yang diakibatkan oleh badai tropis Surigae," kata Rivo Pudihang di Tahuna, Rabu.

Menurut dia, kondisi terkini saat ini sirkulasi sistem tekanan rendah di Utara Papua telah berkembang menjadi Depressi Tropis (TD) dan saat ini telah menjadi Badai Tropis "SURIGAE" yang bergerak ke arah Barat Laut mendekati wilayah Filipina.

Akibat badai tersebut, kata dia, terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan Sekitarnya yaitu berkisar 8 - 20 knot.

Awan-awan konvektif yang mengandung hujan masih terbentuk di daerah pertemuan massa udara yaitu di Utara Sulawesi, Maluku Utara dan Utara Papua.

Disamping itu juga, mengakibatkan tinggi gelombang kategori sedang di laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud, Laut Maluku dan Pesisir Selatan Sulawesi Utara.

"Badai Tropis SURIGAE diperkirakan akan berkembang menjadi badai tropis kuat dan bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021 dengan kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya cenderung meningkat secara bertahap hingga puncaknya pada 18 April 2021.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpotensi hujan lebat akan terjadi untuk sepekan ke depan.

Sedangkan tinggi gelombang laut mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021.

"Masyarakat harus mewaspadai hujan lebat disertai petir yang bisa terjadi beberapa hari ke depan juga angin kencang dan gelombang tinggi bahkan dapat mencapai kategori sangat tinggi (4,0 - 6,0 m) di wilayah Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud, serta Laut Maluku bagian Utara," kata dia.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024