Minahasa (ANTARA) - Pastor Bastian A Sa'pang MSC mengatakan makna perayaan Paskah Yesus sesungguhnya adalah membawa kebahagiaan bagi kita umat manusia.
"Paskah adalah kenyataan. Kenyataan Yesus Kristus bangkit. Hanya Anak Allah yang mengalami kebangkitan. Sebagaimana hidup kita adalah nyata dan ini adalah kebahagiaan kita,"kata Pastor Bastian saat Misa Paskah di Gereja Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor, Minggu.
Paskah adalah sukacita, karena Yesus Kristus menunjukkan dirinya sebagai Putra Allah. Dan apa yang kita dapat dengan sukacita adalah bahagia, dan kebahagiaan itu, itulah kemerdekaan.
Bila kita bahagia, kata Pastor Paroki gereja tersebut, kita akan mengalami rasa bangga, rasa indah. Sebaliknya ketika tidak ada bahagia maka yang muncul adalah kesusahan.
Kita bahagia, katanya, karena keberadaan kita saat ini, bisa sekolahkan anak, bekerja sebagai petani dan lainnya. Memang hidup mungkin serba sederhana tetapi terasa happy, mencintai yang dijalani saat ini, dan ketika ada peluang kita kejar, tetapi itu mampu mencukupi hidup kita.
Kebahagiaan juga, kita tunjukkan dengan memberi kepada orang lain yang membutuhkan di sekitar kita. Dengan memberi kepada sesama dengan tulus, maka kita beroleh rahmat dari Tuhan.
Kebahagiaan selalu hidup dalam diri kita, sehingga meskipun ada berbagai macam tuntutan dalam hidup kita, kita hadapi dengan sukacita.
Untuk itu, Pastor Bastian mengajak umat beriman menunjukkan apa yang ada dalam diri saat ini. Jika kamu sebagai petani, tunjukkan benar-benar sebagai petani, bila kamu sebagai pemuka masyarakat tunjukkan sebagai pribadi yang disegani, jika kamu sebagai peternak, jadilah peternak terbaik, tidak usah kita berharap menjadi pribadi yang lain dari profesi kita saat ini.
"Ketika kita tampil sebagaimana keberadaan yang sesungguhnya maka itulah kebahagiaan sesungguhnya. Apa yang kita dapatkan dengan sukacita itulah bahagia sebenarnya,"kata Pastor Bas.
Pesta Paskah merupakan pesta terbesar dalam gereja Katolik karena Yesus mengalami kebangkitan seperti yang dikatakan Allah sendiri, "Dalam tiga hari Aku akan mendirikan Bait Allah." Ini menunjukkan bahwa dia adalah penyelamat umat manusia.
Misa Paskah pagi di Gereja Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor(4/4) (1)
"Paskah adalah kenyataan. Kenyataan Yesus Kristus bangkit. Hanya Anak Allah yang mengalami kebangkitan. Sebagaimana hidup kita adalah nyata dan ini adalah kebahagiaan kita,"kata Pastor Bastian saat Misa Paskah di Gereja Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor, Minggu.
Paskah adalah sukacita, karena Yesus Kristus menunjukkan dirinya sebagai Putra Allah. Dan apa yang kita dapat dengan sukacita adalah bahagia, dan kebahagiaan itu, itulah kemerdekaan.
Bila kita bahagia, kata Pastor Paroki gereja tersebut, kita akan mengalami rasa bangga, rasa indah. Sebaliknya ketika tidak ada bahagia maka yang muncul adalah kesusahan.
Kita bahagia, katanya, karena keberadaan kita saat ini, bisa sekolahkan anak, bekerja sebagai petani dan lainnya. Memang hidup mungkin serba sederhana tetapi terasa happy, mencintai yang dijalani saat ini, dan ketika ada peluang kita kejar, tetapi itu mampu mencukupi hidup kita.
Kebahagiaan juga, kita tunjukkan dengan memberi kepada orang lain yang membutuhkan di sekitar kita. Dengan memberi kepada sesama dengan tulus, maka kita beroleh rahmat dari Tuhan.
Kebahagiaan selalu hidup dalam diri kita, sehingga meskipun ada berbagai macam tuntutan dalam hidup kita, kita hadapi dengan sukacita.
Untuk itu, Pastor Bastian mengajak umat beriman menunjukkan apa yang ada dalam diri saat ini. Jika kamu sebagai petani, tunjukkan benar-benar sebagai petani, bila kamu sebagai pemuka masyarakat tunjukkan sebagai pribadi yang disegani, jika kamu sebagai peternak, jadilah peternak terbaik, tidak usah kita berharap menjadi pribadi yang lain dari profesi kita saat ini.
"Ketika kita tampil sebagaimana keberadaan yang sesungguhnya maka itulah kebahagiaan sesungguhnya. Apa yang kita dapatkan dengan sukacita itulah bahagia sebenarnya,"kata Pastor Bas.
Pesta Paskah merupakan pesta terbesar dalam gereja Katolik karena Yesus mengalami kebangkitan seperti yang dikatakan Allah sendiri, "Dalam tiga hari Aku akan mendirikan Bait Allah." Ini menunjukkan bahwa dia adalah penyelamat umat manusia.