Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara (Sulut) Ir Novly Wowiling MSi mengatakan ketersediaan beras saat ini mampu memenuhi konsumsi daerah berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu.

"Produksi masih lebih besar dari kebutuhan warga Sulut," kata  Novly di Manado, Senin.

Produksi selang Januari sampai Mei tahun 2021, katanya diproyeksikan sebanyak 303.220 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau rata rata sekitar 60.644 ton GKG per bulan KGK.

Angka tersebut apabila dikonversi ke beras menjadi sebanyak 187.996 ton beras sepanjang lima bulan atau 37.599 ton per bulan.

Sementara itu dari sisi kebutuhan, jumlah produksi bila dibandingkan dengan jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa, rata-rata konsumsi per kapita sebanyak 23.534 ton per bulan.

"Artinya cukup untuk memenuhi konsumsi lokal Sulut," ujarnya.

Novly tidak memastikan dengan terjadinya selisih lebih produksi terhadap kebutuhan mengindikasikan terjadinya surplus beras di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota.

"Kita tidak menganggap ada surplus karena sifatnya masih berjalan (baru proyeksi lima bulan) tapi minimal ada gambaran data dan fenomena Sulut tidak akan terganggu dengan kebijakan yang akan ditempuh apakah impor beras akan menjadi keputusan atau tidak," katanya.

Apapun keputusannya nanti, lanjut dia, Sulut tidak berpengaruh.

"Sulut aman dan masyarakat jangan sampai khawatir terhadap ketersediaan beras," ajaknya.


Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024