Manado (ANTARA) - Komisi II DPRD Manado, Selasa, turun lapangan (Turlap) memeriksa kondisi pasar tradisional Tuminting dan Buha, menindaklanjuti demo pedagang, Senin siang dan menemukan sejumlah fakta mengejutkan. 

"Kami memeriksa kondisi ril di lapangan dan menemukan ternyata pasar Tuminting sudah dipagari dengan seng oleh dinas perindustrian dan perdagangan serta kepala lingkungan setempat," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Manado, Hengky Kawalo, di Manado, Selasa. 

Dia mengatakan pihaknya sangat menyesalkan, kenapa sampai terjadi pasar Tuminting ditutup, sehingga menyebabkan 160 pedagang di tempat itu, tak bisa berdagang.

Kawalo mengatakan, seharusnya pemerintah ada komunikasi yang bagus dengan pedagang, harusnya berpihak pada masyarakat, dalam hal ini pedagang, jika memang ada yang mengklaim sebagai pemilik, harusnya tunggu ada putusan hukum tetap tentang kepemilikan lahan itu, jangan cepat-cepat menyuruh mereka angkat kaki dari pasar.  Wakil ketua komisi II, Hengky Kawalo, (1)
"Kami sudah berkomunikasi dengan pedagang dan mereka tak keberatan sebenarnya, asalkan lokasi berdagang baru dilengkapi dengan semua fasilitas, sayangnya belum semuanya lengkap, belum ada pasar sudah diklaim oleh penduduk Buha yang mau berdagang, jangan sampai membenturkan pedagang Tuminting dengan Buha," kata Kawalo. 

Politisi PDIP itu, minta ada political will yang baik dari pemerintah dalam hal ini untuk menyelesaikan masalah tersebut jangan sampai merugikan pedagang. 

Pernyataan senada juga disampaikan personel komisi II, Jimmy Gosal, yang menyesalkan sampai terjadi pemagaran pasar Tuminting dan menyebabkan pedagang tak bisa berdagang.                                            

"Kami menemukan, bahwa orang yang mengaku sebagai pemilik, tidak pernah menerima sepeser pun bea dari pasar, sehingga merasa dirugikan, belum lagi pasar yang dipagar pedagang mengeluh," katanya. 

Gosal menegaskan, harus ada langkah nyata dari pemerintah menyelesaikan hal itu, sebab pedagang rugi, belum lagi di lokasi sudah banyak yang masuk berdagang, padahal yang dari Tuminting hampir semuanya belum masuk berjualan di Buha. 

Demikian juga Wahid Ibrahim, dr. Suyanto Yusuf dan Ridwan Marlian yang merupakan perwakilan Dapil Tuminting, Bunaken dan Bunaken Kepulauan menyesalkan terjadinya hal itu. 

Ketiganya pun mendesak agar pemerintah menyelesaikan hal tersebut jangan sampai berkepanjangan, karena ada banyak pedagang yang menggantungkan hidup dari berdagang di pasar. ***
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024