Kendari (ANTARA) - Seorang nelayan pemancing ikan yang diduga hilang tersambar petir ketika melaut di perairan Desa Lamoahi, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 6,27 mil laut arah barat laut dari lokasi kejadian kecelakaan pada pukul 18.07 wita," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi melalui rilisnya di Kendari, Minggu malam.
Ia menyampaikan, korban ditemukan setelah hari kedua operasi pencarian sejak menerima informsi hilangnya korban.
"Korban kemudian dievakuasi menuju rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga," ujar dia.
Aris mengungkapkan, pihaknya menerima informasi hilangnya korban pada Sabtu (13/3) pukul 13.30 WITA dari Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Buton Utara Uci.
"Kabid Kedaruratan BPBD Buton Utara ibu Uci melaporkan bahwa pada Jumat, 12 Maret 2021, pukul 17.00 WITA, telah terjadi kecelakaan kapal, satu orang nelayan hilang di perairan Desa Lamoahi, Kecamatan Kulisusu Utara, Buton utara," tutur Aris.
Tim SAR gabungan saat menyerahkan jasad seorang nelayan yang diduga tersambar petir saat melaut kepada keluarganya, Buton Utara, Minggu (14/3/2021). (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)
Ia menjelaskan, kronologi hilangnya korban pada Jumat, 12 Maret 2021, pukul 09.00 WITA. Korban berangkat melaut dari Desa Lamoahi untuk memancing dengan menggunakan longboat (perahu) di sekitar perairan Lamoahi Buton Utara.
"Sekitar pukul 17.00 WITA cuaca pada saat itu hujan. Berdasarkan kesaksian dari seorang pemancing yang juga berada di sekitar perairan tersebut menyaksikan dari kejauhan korban tersambar petir dan terjatuh dari longboat," ujar Aris.
Korban diketahui bernama La Ode Basri (38), merupakan warga Desa Lamoahi, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara.
'Dengan ditemukannya korban tersebut, operasi SAR terhadap satu orang nelayan hilang diperairan Desa Lamoahi dinyatakan selesai dan ditutup," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 6,27 mil laut arah barat laut dari lokasi kejadian kecelakaan pada pukul 18.07 wita," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi melalui rilisnya di Kendari, Minggu malam.
Ia menyampaikan, korban ditemukan setelah hari kedua operasi pencarian sejak menerima informsi hilangnya korban.
"Korban kemudian dievakuasi menuju rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga," ujar dia.
Aris mengungkapkan, pihaknya menerima informasi hilangnya korban pada Sabtu (13/3) pukul 13.30 WITA dari Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Buton Utara Uci.
"Kabid Kedaruratan BPBD Buton Utara ibu Uci melaporkan bahwa pada Jumat, 12 Maret 2021, pukul 17.00 WITA, telah terjadi kecelakaan kapal, satu orang nelayan hilang di perairan Desa Lamoahi, Kecamatan Kulisusu Utara, Buton utara," tutur Aris.
Ia menjelaskan, kronologi hilangnya korban pada Jumat, 12 Maret 2021, pukul 09.00 WITA. Korban berangkat melaut dari Desa Lamoahi untuk memancing dengan menggunakan longboat (perahu) di sekitar perairan Lamoahi Buton Utara.
"Sekitar pukul 17.00 WITA cuaca pada saat itu hujan. Berdasarkan kesaksian dari seorang pemancing yang juga berada di sekitar perairan tersebut menyaksikan dari kejauhan korban tersambar petir dan terjatuh dari longboat," ujar Aris.
Korban diketahui bernama La Ode Basri (38), merupakan warga Desa Lamoahi, Kecamatan Kulisusu Utara, Kabupaten Buton Utara.
'Dengan ditemukannya korban tersebut, operasi SAR terhadap satu orang nelayan hilang diperairan Desa Lamoahi dinyatakan selesai dan ditutup," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi.