Manado (ANTARA) - Maskapai Garuda Indonesia optimistis Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan menjadi penghubung utama kegiatan ekspor langsung ke Jepang.

"Melihat jarak dan waktu, ekspor langsung Manado-Jepang masih lebih cepat dan dekat dibandingkan dari Jakarta atau Surabaya, sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik, untuk meningkatkan ekspor," kata General Manager Garuda Indonesia Branch Office Manado, Vonny Pinontoan, di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan dengan memanfaatkan Direct Call Manado-Narita, produk-produk yang dikirimkan bisa lebih fresh dan lebih cepat sampai ke tujuan.

Di samping itu, katanya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengekspor akan lebih kecil, jika dibandingkan pengiriman melalui Jakarta.

Sehingga, pihaknya optimistis ke depannya Manado bisa menjadi hub utama untuk berbagai pengiriman produk ekspor ke Jepang, bahkan negara-negara lain di Asia.

“Kita harus terus mendukung dan memanfaatkan direct call ini, karena secara tak langsung bisa menaikkan perekonomian kita,” jelasnya.

Sejak dibukanya penerbangan langsung dari Manado menuju Narita, Jepang pada 23 September 2020 lalu, produk unggulan Sulut seperti perikanan dan pertanian telah banyak diekspor ke negeri sakura itu.

Direct call ke Narita itu menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung setiap Rabu malam dari Bandara Sam Ratulangi Manado.

"Produk yang paling banyak diekspor adalah ikan Tuna," katanya.

Kendati demikian, jumlah ekspor ikan Tuna yang berasal dari Sulut serta beberapa daerah sekitarnya seperti Ambon masih terbilang belum stabil setiap minggunya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024