Manado (ANTARA) - PT Midi Utama Indonesia TBk, pemilik jaringan Alfamidi siap membantu pemerintah daerah (Pemda) di Sulawesi Utara (Sulut) dalam memasarkan produk usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) di setiap gerai.
“Pintu masuk produk UMKM di Alfamidi masih terbuka lebar,” kata Corporate Communication Manager Alfamidi, Arif L Nursandi, di Manado, Kamis.
Arif mengatakan, hal itu adalah komitmen perseroan membantu Pemda memasarkan produk lokal.
Alfamidi, katanya, terus membuka kesempatan menjalin kemitraan dengan UMKM sehingga bisa tumbuh bersama.
Dia menjelaskan potensi terjualnya produk UMKM cukup tinggi, dikarenakan gerai Alfamidi berada di lokasi strategis dan mudah dijumpai konsumen. Alfamidi juga memiliki pelanggan tetap yang bisa menguntungkan produk lokal.
“Tidak perlu lagi bingung cari lokasi strategis untuk menjual produk, karena Alfamidi siap menampung,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, seiring berjalannya waktu permintaan produk akan terus meningkat. Maka secara otomatis pelaku UMKM akan merekrut tenaga kerja baru untuk menambah produksi.
“Ini cara kami menstimulus tumbuhnya jiwa kewirausahaan, di sini kami menunjukkan berkontribusi membantu pemerintah menekan angka pengangguran ,” terangnya.
Dorongan itu, kata dia, diharapkan dapat memacu produk UMKM masuk retail modern, sebagai upaya membantu Pemda menggerakkan ekonomi mikro di tengah pandemi COVID-19.
Arif mengatakan, untuk memasarkan produk UMKM di Alfamidi syaratnya cukup mudah. Yakni memenuhi standar kesehatan (higienis), memiliki tanda registrasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), mencantumkan logo halal, serta kemasan yang sudah menarik sehingga memiliki daya jual.
“Sesuai dengan visi kami yaitu menyatu dengan masyarakat, makanya kami juga menyambut baik masuknya produk lokal ke toko Alfamidi," ucapnya.
“Pintu masuk produk UMKM di Alfamidi masih terbuka lebar,” kata Corporate Communication Manager Alfamidi, Arif L Nursandi, di Manado, Kamis.
Arif mengatakan, hal itu adalah komitmen perseroan membantu Pemda memasarkan produk lokal.
Alfamidi, katanya, terus membuka kesempatan menjalin kemitraan dengan UMKM sehingga bisa tumbuh bersama.
Dia menjelaskan potensi terjualnya produk UMKM cukup tinggi, dikarenakan gerai Alfamidi berada di lokasi strategis dan mudah dijumpai konsumen. Alfamidi juga memiliki pelanggan tetap yang bisa menguntungkan produk lokal.
“Tidak perlu lagi bingung cari lokasi strategis untuk menjual produk, karena Alfamidi siap menampung,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, seiring berjalannya waktu permintaan produk akan terus meningkat. Maka secara otomatis pelaku UMKM akan merekrut tenaga kerja baru untuk menambah produksi.
“Ini cara kami menstimulus tumbuhnya jiwa kewirausahaan, di sini kami menunjukkan berkontribusi membantu pemerintah menekan angka pengangguran ,” terangnya.
Dorongan itu, kata dia, diharapkan dapat memacu produk UMKM masuk retail modern, sebagai upaya membantu Pemda menggerakkan ekonomi mikro di tengah pandemi COVID-19.
Arif mengatakan, untuk memasarkan produk UMKM di Alfamidi syaratnya cukup mudah. Yakni memenuhi standar kesehatan (higienis), memiliki tanda registrasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), mencantumkan logo halal, serta kemasan yang sudah menarik sehingga memiliki daya jual.
“Sesuai dengan visi kami yaitu menyatu dengan masyarakat, makanya kami juga menyambut baik masuknya produk lokal ke toko Alfamidi," ucapnya.