Jakarta (ANTARA) - Pabrikan mobil Swedia, Volvo, telah memperkenalkan C40 Recharge, SUV terbaru yang sekaligus model pertama jenama ini yang dirancang sebagai kendaraan listrik murni, bagian dari komitmennya untuk masa depan tanpa emisi.
C40 Recharge diklaim memiliki semua keunggulan SUV tetapi dengan desain yang lebih rendah dan ramping, dan dikembangkan berdasarkan platform CMA (Compact Modular Architecture).
"C40 Recharge mewakili masa depan Volvo dan menunjukkan arah tujuan kami," kata Henrik Green, chief technology officer Volvo, dikutip Kamis.
Volvo akan memulai produksi C40 Recharge mulai musim gugur ini (Maret - Juni). Ditegaskan Hendrik Green, C40 Recharge bakal dipasarkan hanya melalui online berikut paket perawatan dan pengiriman yang cepat.
C40 Recharge memiliki desain bagian belakang yang mencolok dengan garis atap yang lebih rendah, sedangkan desain depannya memperkenalkan wajah baru Volvo listrik, termasuk lampu berteknologi piksel canggih.
Pada bagian dalamnya, Volvo mendesain posisi duduk tinggi yang disukai sebagian besar pengemudi Volvo.
Seperti XC40 Recharge, C40 Recharge hadir dengan salah satu sistem infotainment terbaik di pasar, dikembangkan bersama dengan Google dan berdasarkan sistem operasi Android, dengan aplikasi dan layanan Google di dalamnya, seperti Maps, Asisten Google, dan Google Play Store.
Penggeraknya terdiri dari motor listrik kembar, satu di depan dan satu lagi di poros belakang, didukung oleh baterai 78kWh yang dapat diisi dengan cepat hingga 80 persen dalam waktu sekitar 40 menit.
Volvo C40 Recharge menawarkan jangkauan berkendara hingga sekitar 420 km untuk satu kali pengisian penuh daya baterai.
Sejalan dengan ambisinya untuk mengurangi kerumitan dalam penawaran modelnya dan fokus pada varian menarik yang telah dipilih sebelumnya, Volvo Cars telah menyederhanakan penawaran konsumen C40 Recharge secara drastis.
Ketika pelanggan mendapatkan C40 Recharge baru, itu akan datang dengan paket perawatan praktis yang mencakup item seperti layanan, garansi, bantuan pinggir jalan, serta asuransi dan pilihan pengisian daya di rumah.
C40 Recharge akan mulai diproduksi musim gugur ini dan akan dibangun bersama dengan XC40 Recharge di pabrik manufaktur Volvo Cars di Ghent, Belgia.
Setelah pengenalan XC40 dan C40 Recharge, Volvo Cars akan meluncurkan beberapa model listrik tambahan di tahun-tahun mendatang.
Pada tahun 2025, perusahaan menargetkan 50 persen dari volume penjualan globalnya terdiri dari mobil listrik sepenuhnya, dengan sisanya hibrida.
Pada tahun 2030, Volvo merencanakan untuk setiap mobil yang dijualnya adalah mobil listrik murni.
Baca Juga: Volkswagen siap menghadirkan mobil listrik tanpa sopir
Baca Juga : Hyundai IONIQ 5, mobil listrik tampilan dan spesifikasi
Baca Juga: Audi menargetkan percepatan mobil listrik lewat proyek "Artemis"
Baca Juga: Mobil konsep Canyon, bersepeda terhindar dari terik matahari dan hujan
Baca Juga:Gubernur: Mobil listrik karya siswa SMKN 4 Pandeglang perlu dikembangkan
C40 Recharge diklaim memiliki semua keunggulan SUV tetapi dengan desain yang lebih rendah dan ramping, dan dikembangkan berdasarkan platform CMA (Compact Modular Architecture).
"C40 Recharge mewakili masa depan Volvo dan menunjukkan arah tujuan kami," kata Henrik Green, chief technology officer Volvo, dikutip Kamis.
Volvo akan memulai produksi C40 Recharge mulai musim gugur ini (Maret - Juni). Ditegaskan Hendrik Green, C40 Recharge bakal dipasarkan hanya melalui online berikut paket perawatan dan pengiriman yang cepat.
C40 Recharge memiliki desain bagian belakang yang mencolok dengan garis atap yang lebih rendah, sedangkan desain depannya memperkenalkan wajah baru Volvo listrik, termasuk lampu berteknologi piksel canggih.
Pada bagian dalamnya, Volvo mendesain posisi duduk tinggi yang disukai sebagian besar pengemudi Volvo.
Seperti XC40 Recharge, C40 Recharge hadir dengan salah satu sistem infotainment terbaik di pasar, dikembangkan bersama dengan Google dan berdasarkan sistem operasi Android, dengan aplikasi dan layanan Google di dalamnya, seperti Maps, Asisten Google, dan Google Play Store.
Penggeraknya terdiri dari motor listrik kembar, satu di depan dan satu lagi di poros belakang, didukung oleh baterai 78kWh yang dapat diisi dengan cepat hingga 80 persen dalam waktu sekitar 40 menit.
Volvo C40 Recharge menawarkan jangkauan berkendara hingga sekitar 420 km untuk satu kali pengisian penuh daya baterai.
Sejalan dengan ambisinya untuk mengurangi kerumitan dalam penawaran modelnya dan fokus pada varian menarik yang telah dipilih sebelumnya, Volvo Cars telah menyederhanakan penawaran konsumen C40 Recharge secara drastis.
Ketika pelanggan mendapatkan C40 Recharge baru, itu akan datang dengan paket perawatan praktis yang mencakup item seperti layanan, garansi, bantuan pinggir jalan, serta asuransi dan pilihan pengisian daya di rumah.
C40 Recharge akan mulai diproduksi musim gugur ini dan akan dibangun bersama dengan XC40 Recharge di pabrik manufaktur Volvo Cars di Ghent, Belgia.
Setelah pengenalan XC40 dan C40 Recharge, Volvo Cars akan meluncurkan beberapa model listrik tambahan di tahun-tahun mendatang.
Pada tahun 2025, perusahaan menargetkan 50 persen dari volume penjualan globalnya terdiri dari mobil listrik sepenuhnya, dengan sisanya hibrida.
Pada tahun 2030, Volvo merencanakan untuk setiap mobil yang dijualnya adalah mobil listrik murni.
Baca Juga: Volkswagen siap menghadirkan mobil listrik tanpa sopir
Baca Juga : Hyundai IONIQ 5, mobil listrik tampilan dan spesifikasi
Baca Juga: Audi menargetkan percepatan mobil listrik lewat proyek "Artemis"
Baca Juga: Mobil konsep Canyon, bersepeda terhindar dari terik matahari dan hujan
Baca Juga:Gubernur: Mobil listrik karya siswa SMKN 4 Pandeglang perlu dikembangkan