Manado (ANTARA) - Kodam XIII Merdeka menggelar upacara Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi Tahun Anggaran 2021, di lapangan Makodam, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) Kamis.
Upacara  dipimpin Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang, diikuti Prajurit TNI dan personel Polri, di Sulut. 

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dalam sambutan dibacakan Pangdam Mayjen Santos G Matondang mengatakan Operasi Gaktib dan Yustisi tahun ini mengambil tema "Dengan Operasi Gaktib dan Yustisi Tahun Anggaran 2021, Polisi Militer Siap Meningkatkan Penegakan dan Ketaatan Hukum Dalam Mendukung Pendisiplinan Protokol Kesehatan COVID-19 Serta Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI."

Tema yang diusung sangat relevan dengan upaya kita saat ini dalam penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Kedua program prioritas yang menjadi fokus pemerintah tersebut hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat untuk disiplin menegakkan protokol kesehatan," katanya.

Ia mengatakan Operasi Gaktib Yustisi bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme Polisi Militer TNI dan subjek hukum melalui pendekatan persuasif edukatif. 

"Hal ini dikarenakan esensi dari pelaksanaan operasi adalah untuk memperkuat upaya pencegahan dan penyelesaian pelanggaran hukum bagi prajurit dan PNS TNI," katanya.

Di tengah pandemi saat ini, lanjutnya,  partisipasi aktif prajurit dan PNS TNI dalam penegakkan disiplin protokol kesehatan sangat penting. 

Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Prajurit dan PNS TNI diharapkan dapat menjadi "role model" atau teladan bagi masyarakat umum. 
"Dengan demikian, Operasi Gaktib dan Yustisi yang diselenggarakan tahun ini akan memperkuat kepatuhan dan ketaatan Prajurit dan PNS TNI dalam melaksanakan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Ia mengatakan, sebelum menegakkan disiplin, maka seluruh satuan dan personel Polisi Militer TNI harus terlebih dahulu menguasai tugas dan tanggung jawabnya serta menunjukkan disiplin yang tinggi. 
Petugas yang profesional adalah petugas yang tegas, tidak ragu-ragu, namun tidak bersikap arogan. 
"Dengan masyarakat yang semakin kompleks, tentunya dibutuhkan inovasi dan adaptasi dalam menghadapi kompleksitas tantangan," katanya.

Ia mengatakan sesungguhnya sasaran akhir dari operasi ini adalah tercapainya budaya disiplin dan ketaatan pada aturan di lingkungan TNI yang terus meningkat. 
"Dengan demikian dibutuhkan koordinasi, komunikasi, kerja sama dengan berbagai pihak," katanya.

Pada apel yang juga dihadiri pejabat TNI Polri di Sulut, diantaranya Wakapolda Sulut Brigjen Pol Rudi Darmoko,  diawali dengan pemeriksaan pasukan, dilanjutkan dengan penyematan pita operasi dan pembacaan Tekad oleh perwakilan Polisi Militer.
 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024