Tomohon (ANTARA) - Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jimmy F Eman mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi COVID-19 meskipun sektor perekonomian terkena dampaknya.
"Tahun ini kita masih berada pada masa-masa pergumulan yang sulit karena COVID-19 yang menghantam kesehatan dan keselamatan bangsa, tetapi juga sekaligus memukul sendi-sendi ekonomi negara kita, termasuk di Kota Tomohon," ujar Wali Kota Jimmy di Tomohon, Kamis.
Karena itu dia berharap masyarakat terus menumbuhkan optimisme, berusaha bersama-sama untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Komitmen kita adalah menjadikan Tomohon semakin maju, terdepan dan semakin mapan serta menyatakan tekad dan sikap terus berjuang bersama, bersatu padu, bersama-sama bekerja dan memberikan hasil kerja dan karya yang paripurna demi kemajuan daerah, laju perkembangan pembangunan dan kesejahteraan seluruh masyarakat," katanya.
Menurut Wali Kota, perubahan adalah siklus hidup, dan individu yang hanya puas dan bangga akan masa lalu dan masa kini akan ketinggalan di masa depan.
Karena itu, kata kunci yang harus dijalani setiap individu, tidak saja dalam konteks peningkatan kualitas diri sendiri, tetapi juga menyangkut kualitas hidup masyarakat secara luas.
"Persaingan ke depan akan semakin berat dibanding saat ini. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang telekomunikasi, telah membuat setiap individu, kelompok, atau masyarakat semakin berdaya dan memiliki peluang besar untuk memenangkan persaingan di berbagai bidang kehidupan," ujarnya.
Dia berharap masyarakat mengantisipasi perubahan, membekali diri dan memiliki modal untuk tampil terdepan dalam menghadapi dunia yang kompetitif.
Saat ini, Kota Tomohon adalah satu dari delapan daerah kabupaten dan kota di Sulut yang dikategorikan risiko tinggi penularan COVID-19.
Daerah-daerah dengan kategori zona merah tersebut yaitu Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa.
"Tahun ini kita masih berada pada masa-masa pergumulan yang sulit karena COVID-19 yang menghantam kesehatan dan keselamatan bangsa, tetapi juga sekaligus memukul sendi-sendi ekonomi negara kita, termasuk di Kota Tomohon," ujar Wali Kota Jimmy di Tomohon, Kamis.
Karena itu dia berharap masyarakat terus menumbuhkan optimisme, berusaha bersama-sama untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Komitmen kita adalah menjadikan Tomohon semakin maju, terdepan dan semakin mapan serta menyatakan tekad dan sikap terus berjuang bersama, bersatu padu, bersama-sama bekerja dan memberikan hasil kerja dan karya yang paripurna demi kemajuan daerah, laju perkembangan pembangunan dan kesejahteraan seluruh masyarakat," katanya.
Menurut Wali Kota, perubahan adalah siklus hidup, dan individu yang hanya puas dan bangga akan masa lalu dan masa kini akan ketinggalan di masa depan.
Karena itu, kata kunci yang harus dijalani setiap individu, tidak saja dalam konteks peningkatan kualitas diri sendiri, tetapi juga menyangkut kualitas hidup masyarakat secara luas.
"Persaingan ke depan akan semakin berat dibanding saat ini. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang telekomunikasi, telah membuat setiap individu, kelompok, atau masyarakat semakin berdaya dan memiliki peluang besar untuk memenangkan persaingan di berbagai bidang kehidupan," ujarnya.
Dia berharap masyarakat mengantisipasi perubahan, membekali diri dan memiliki modal untuk tampil terdepan dalam menghadapi dunia yang kompetitif.
Saat ini, Kota Tomohon adalah satu dari delapan daerah kabupaten dan kota di Sulut yang dikategorikan risiko tinggi penularan COVID-19.
Daerah-daerah dengan kategori zona merah tersebut yaitu Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa.