Manado (ANTARA) - Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, akibat bencana alam tanah longsor dan banjir yang kembali melanda Kota Manado, karena hujan deras selama tiga jam. 

Kepala BPBD Manado, Donald Sambuaga, melalui petugas lapangan, Lee Bawole mengakui sudah tiga orang yang diduga meninggal dunia, sampai malam pukul 22.00 Wita, dua karena tanah longsor satunya korban banjir. 

"Data yang masuk di posko penanggulangan bencana Manado, korban yang meninggal dunia bernama Johnly Bawoleh, karena tanah longsor di Kanaan, Ranotana, kemudian Sima Inaku, di Ternate Tanjung, meninggal dunia di tempat pengungsian di Masjid Darrul Arqam, karena rumahnya banjir," katanya. 

Sedangkan korban yang satunya, kata Bawole, sedang didata identasnya, merupakan korban tanah longsor di Teling Tingkulu.

Dia mengatakan, saat ini tim dari BPBD, Basarnas, TNI dan Polri sedang bergerak memberikan bantuan kepada para korban. 

"Bukan hanya itu, Basarnas, TNi, Polri, BPBD dan relawan sedang mengevakuasi para korban dari rumah maupun lokasi dimana terjebak banjir," katanya. 

Sedangkan saat ini, katanya, BPBD bersama TNI, Polri dan Basarnas juga sedang membagi-bagikan makanan siap saji, kepada para korban di rumah maupun di lokasi pengungsian. 

Bawole mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dan sedang mendata jumlah korban bencana, untuk memastikan tidak ada yang terlewat, dan bisa menerima bantuan. 

"Malam ini kami sudah mulai bagi-bagi bantuan makanan bagi para korban yang terdampak banjir, karena sampai saat ini air masih tinggi di sejumlah lokasi, meskipun di depan posko di halaman kantor wali kota, air sudah surut," katanya.***    


 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024