Manado (ANTARA) - Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Melonguane Letkol Marinir Adi Sucipto mengingatkan penumpang kapal yang akan ke Talaud, Sulawesi Utara untuk mematuhi protokol kesehatan (Prokes) pencegahan COVID-19.
"Mengingatkan kepada penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 selama pelayaran," kata Danlanal Adi Sucipto saat meninjau kapal penumpang yang akan ke Talaud, di Pelabuhan Manado melalui keterangan tertulis, Rabu.
Danlanal mengatakan peninjauan itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Talaud agar nantinya saat tiba di rumah dan bertemu keluarga di kampung halaman tetap dalam keadaan sehat, serta tidak membawa COVID-19 yang dapat menyebar di lingkungan keluarga maupun masyarakat Talaud.
Selain menemui masyarakat Talaud yang menjadi penumpang, Danlanal juga menyempatkan diri menemui nakhoda dan anak buah kapal (ABK) untuk menyampaikan imbauan agar selama pelayaran untuk sering mengingatkan penumpang mematuhi protokol kesehatan COVID-19, baik melalui pengeras suara di kapal ataupun secara langsung.
"Setelah ke-259 hari kita melaksanakan berbagai upaya di pintu masuk, yakni pelabuhan di Talaud untuk menjaga Talaud agar menjadi zona hijau, maka peninjauan situasi di pintu keluar/keberangkatan perlu kita lakukan. Apalagi, saat ini ada potensi terjadi peningkatan penumpang kapal tujuan Talaud yang disebabkan banyaknya masyarakat Talaud yang akan mudik merayakan Hari Natal di kampung halaman," tuturnya.
Ia mengimbau kepada penumpang maupun penyedia jasa angkutan laut untuk terus mematuhi protokol kesehatan COVID -19 guna menghindarkan kapal laut menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Khususnya kapal-kapal yang akan berlayar dan menurunkan penumpang di pelabuhan-pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Talaud. "Kalau wilayah kita terjaga dan bebas dari COVID-19, dampaknya akan sangat besar bagi kelangsungan pembangunan dan kemajuan Talaud, termasuk bagi kepentingan generasi muda Talaud yang saat ini telah melaksanakan sistem pendidikan tatap muka," katanya.
Ia mengungkapkan hasil pemantauannya selama ini menjadikan Talaud zona hijau. Roda pembangunan, ekonomi, pendidikan dan lainnya sudah mengalami peningkatan, kemajuan.
Ia menyampaikan bagaimana kondisi awal perekonomian masyarakat Talaud saat wabah COVID-19 melanda Indonesia dan berdampak bagi Talaud yang merupakan daerah kepulauan dan berada jauh di wilayah perbatasan serta relatif jauh dari pulau besar Sulawesi.
Pada saat itu, Bentor (becak motor) yang merupakan transportasi angkutan umum masyarakat Melonguane, Talaud dan sekitarnya, tidak beroperasi. Banyak sopir bentor yang kehilangan pekerjaan.
"Jadi, mari kita syukuri dan sikapi dengan bijaksana kondisi di Talaud saat ini dengan mendukung kebijakan pemerintah untuk pencegahan penyebaran COVID-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
"Mengingatkan kepada penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 selama pelayaran," kata Danlanal Adi Sucipto saat meninjau kapal penumpang yang akan ke Talaud, di Pelabuhan Manado melalui keterangan tertulis, Rabu.
Danlanal mengatakan peninjauan itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Talaud agar nantinya saat tiba di rumah dan bertemu keluarga di kampung halaman tetap dalam keadaan sehat, serta tidak membawa COVID-19 yang dapat menyebar di lingkungan keluarga maupun masyarakat Talaud.
Selain menemui masyarakat Talaud yang menjadi penumpang, Danlanal juga menyempatkan diri menemui nakhoda dan anak buah kapal (ABK) untuk menyampaikan imbauan agar selama pelayaran untuk sering mengingatkan penumpang mematuhi protokol kesehatan COVID-19, baik melalui pengeras suara di kapal ataupun secara langsung.
"Setelah ke-259 hari kita melaksanakan berbagai upaya di pintu masuk, yakni pelabuhan di Talaud untuk menjaga Talaud agar menjadi zona hijau, maka peninjauan situasi di pintu keluar/keberangkatan perlu kita lakukan. Apalagi, saat ini ada potensi terjadi peningkatan penumpang kapal tujuan Talaud yang disebabkan banyaknya masyarakat Talaud yang akan mudik merayakan Hari Natal di kampung halaman," tuturnya.
Ia mengimbau kepada penumpang maupun penyedia jasa angkutan laut untuk terus mematuhi protokol kesehatan COVID -19 guna menghindarkan kapal laut menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Khususnya kapal-kapal yang akan berlayar dan menurunkan penumpang di pelabuhan-pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Talaud. "Kalau wilayah kita terjaga dan bebas dari COVID-19, dampaknya akan sangat besar bagi kelangsungan pembangunan dan kemajuan Talaud, termasuk bagi kepentingan generasi muda Talaud yang saat ini telah melaksanakan sistem pendidikan tatap muka," katanya.
Ia mengungkapkan hasil pemantauannya selama ini menjadikan Talaud zona hijau. Roda pembangunan, ekonomi, pendidikan dan lainnya sudah mengalami peningkatan, kemajuan.
Ia menyampaikan bagaimana kondisi awal perekonomian masyarakat Talaud saat wabah COVID-19 melanda Indonesia dan berdampak bagi Talaud yang merupakan daerah kepulauan dan berada jauh di wilayah perbatasan serta relatif jauh dari pulau besar Sulawesi.
Pada saat itu, Bentor (becak motor) yang merupakan transportasi angkutan umum masyarakat Melonguane, Talaud dan sekitarnya, tidak beroperasi. Banyak sopir bentor yang kehilangan pekerjaan.
"Jadi, mari kita syukuri dan sikapi dengan bijaksana kondisi di Talaud saat ini dengan mendukung kebijakan pemerintah untuk pencegahan penyebaran COVID-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan," katanya.