Manado (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulawesi Utara membagi-bagikan masker kepada masyarakat untuk mendukung upaya pencegahan penularan COVID-19.
"Kegiatan ini sebagai langkah menyosialisasikan Gerakan Sulut Bermasker dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Pelaksana tugas Ketua TP-PKK Sulut A.P. Widyaningtyas Fatoni di Manado, Jumat
Pembagian masker dilakukan di dua lokasi, yakni Taman Kesatuan Bangsa (TKB) dan Kawasan Megamas Manado.
Isteri Penjabat Gubernur Sulut Agus Fatoni itu, membagikan 1.000 masker kepada masyarakat sambil mengikutsertakan anggota TP-PKK Sulut.
“Masyarakat itu harus selalu diingatkan,” katanya.
Ia juga terus mengajak masyarakat Sulut agar disiplin menerapkan protokol kesehatan terlebih saat melaksanakan aktivitas di luar rumah.
“Saya melihat 80 persen sudah menggunakan masker tapi ada yang belum dengan berbagai macam alasan,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Sulut.
“Penerapan protokol kesehatan menjadi tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku-pelaku wisata. Kita memang tidak bisa bekerja sendiri,” katanya.
Data Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, hingga Kamis (26/11), akumulasi kasus terkonfirmasi positif 6.593 orang, di mana 5.249 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.
"Kegiatan ini sebagai langkah menyosialisasikan Gerakan Sulut Bermasker dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Pelaksana tugas Ketua TP-PKK Sulut A.P. Widyaningtyas Fatoni di Manado, Jumat
Pembagian masker dilakukan di dua lokasi, yakni Taman Kesatuan Bangsa (TKB) dan Kawasan Megamas Manado.
Isteri Penjabat Gubernur Sulut Agus Fatoni itu, membagikan 1.000 masker kepada masyarakat sambil mengikutsertakan anggota TP-PKK Sulut.
“Masyarakat itu harus selalu diingatkan,” katanya.
Ia juga terus mengajak masyarakat Sulut agar disiplin menerapkan protokol kesehatan terlebih saat melaksanakan aktivitas di luar rumah.
“Saya melihat 80 persen sudah menggunakan masker tapi ada yang belum dengan berbagai macam alasan,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Sulut.
“Penerapan protokol kesehatan menjadi tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku-pelaku wisata. Kita memang tidak bisa bekerja sendiri,” katanya.
Data Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, hingga Kamis (26/11), akumulasi kasus terkonfirmasi positif 6.593 orang, di mana 5.249 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.