Manado (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama unsur forkopimda setempat memperkuat sinergi untuk penanganan pandemi COVID-19 menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Pelaksanaan pilkada 9 Desember nanti harus memperhatikan protokol kesehatan terkait penanganan COVID-19 dan ini adalah tugas utama kita semua," ujar Penjabat Gubernur Sulut Agus Fatoni di Manado, Selasa

Angka penularan virus corona jenis baru itu di Sulut kadang kala naik-turun, namun telah diapresiasi oleh Ketua Tim Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo, karena sebagai salah satu daerah yang akan melaksanakan pilkada, dengan kasus virus yang menurun.

“Ini jawaban kita terkait dengan keraguan masyarakat bahwa pilkada itu akan berdampak pada penyebaran COVID-19,” katanya.

Pilkada, lanjut Agus Fatoni yang juga Kepala Balitbang Kemendagri itu, sebagai momentum untuk bisa menekan, mengendalikan, mencegah, serta memutus mata rantai penularan COVID-19.

Pemerintah juga melakukan langkah 3T untuk mengetahui penularan virus ini dan langkah pencegahannya.

“Selama pandemi pemerintah melaksanakan 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan). Ini untuk memutus mata rantai penularan COVID-19,” terangnya.

Fatoni mengharapkan unsur forkopimda, Bawaslu, KPU bisa mendukung dan menyosialisasikan terus kepada masyarakat tentang penerapan 4M, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Hal ini berkaitan dengan masih banyak masyarakat yang belum percaya serta yakin dirinya tidak akan tertular COVID-19, sedangkan Sulut adalah nomor dua penularan setelah Maluku.

"Karena itu sudah menjadi tugas kita untuk terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang pandemi COVID-19 ini di setiap kesempatan dan ini juga sesuai dengan arahan Pak Mendagri,” katanya.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024