Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor fuli pala(bunga pala)  ke India pada akhir September 2020 memenuhi permintaan pembeli di negara tersebut yang tetap tinggi di masa pandemi COVID-19 saat ini. 

"Ekspor fuli pala Sulut ke india  sebanyak lima ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 45.000 dolar Amerika Serikat (AS),"kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Rabu. 

India, katanya, sangat meminati bunga pala asal Sulut karena akan dijadikan bumbu masakan, farmasi dan aroma terapi hingga kosmetik.

India merupakan salah satu tujuan utama pengiriman bunga pala asal Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut, selain beberapa negara di Eropa.

"Bunga pala asal Sitaro memiliki kualitas cukup tinggi sehingga pembeli India sangat meminati," jelasnya.

Jika kualitas bagus, katanya, pasti harga yang ditawarkan buyers akan semakin tinggi.

Saat ini, katanya, harga bunga pala di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya sebesar Rp120.000 per kilogram.

"Diharapkan para petani mampu memanfaatkan hal ini dengan meningkatkan kualitas produksi," katanya.

Produk pala asal Sulut, katanya, sudah sangat diakui dunia sehingga permintaan dari berbagai negara terus berdatangan.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024