Manado (ANTARA) - " Huuuu Banjir lagi, banjiir lagi," keluhan itu keluar dari mulut sejumlah di sekitar seputar jalan raya Lumimuut tepatnya di dekat SPBU Tikala, Manado, Sabtu (17/10) malam.
Banjir di kawasan tersebut, terjadi hanya sekitar 30 menit hujan deras mengguyur Manado, dimana air langsung naik sampai 50 cm meter atau setinggi lutut orang dewasa sehingga menyebabkan ada rumah warga kemasukan air.
"Yah bagini noh, kalo ujang biar cuma rabu-rabu, langung banjir, abis tape kantin," Ucap pemilik rumah makan sekaligus rumah kopi di dekat SPBU Tikala, Hizkia Lumempouw.
Dia mengatakan setiap kali hujan selalu seperti itu dan kejadian itu berulang sehingga menjadi sebuah hal yang "normal" karena seperti tak ada solusinya.
Kia berharap pemerintah punya solusi yang tepat untuk masalah tersebut, sebab banyak yang harus dilakukan, mengingat pada akhirnya masyarakat juga yang akan menjadi korban, setiap kali program dibuat tak tepat sasaran.
Banjir di sekitar kawasan tersebut memang bukan hal yang baru, dan seperti tak ada solusi, bukan hanya di jalan Lumimuut tetapi di hampir semua wilayah kota Manado, banjir lokal, menjadi masalah tak terpecahkan.
Legislator Manado dari FPDIP Ir. Jean Sumilat, mengatakan, masalah-masalah seperti ini harusnya juga menjadi salah satu porgram yang harus dilaksanakan setiap tahun, supaya tidak berulang, karena pada akhirnya masyarakat yang susah.
"Perbaikan drainase harus dilakukan di wilayah yang rawan, jangan hanya parsial tetapi menyeluruh, supaya warga jangan menjadi korban lagi," katanya.
Dia mengingatkan, jangan sampai masalah-masalah seperti ini dianggap sepele, karena drainase yang buruk akan menyebabkan banyak masalah, bukan hanya satu saja, tetapi banyak, jadi harus menjadi skala prioritas pemerintah.
Banjir di kawasan tersebut, terjadi hanya sekitar 30 menit hujan deras mengguyur Manado, dimana air langsung naik sampai 50 cm meter atau setinggi lutut orang dewasa sehingga menyebabkan ada rumah warga kemasukan air.
"Yah bagini noh, kalo ujang biar cuma rabu-rabu, langung banjir, abis tape kantin," Ucap pemilik rumah makan sekaligus rumah kopi di dekat SPBU Tikala, Hizkia Lumempouw.
Dia mengatakan setiap kali hujan selalu seperti itu dan kejadian itu berulang sehingga menjadi sebuah hal yang "normal" karena seperti tak ada solusinya.
Kia berharap pemerintah punya solusi yang tepat untuk masalah tersebut, sebab banyak yang harus dilakukan, mengingat pada akhirnya masyarakat juga yang akan menjadi korban, setiap kali program dibuat tak tepat sasaran.
Banjir di sekitar kawasan tersebut memang bukan hal yang baru, dan seperti tak ada solusi, bukan hanya di jalan Lumimuut tetapi di hampir semua wilayah kota Manado, banjir lokal, menjadi masalah tak terpecahkan.
Legislator Manado dari FPDIP Ir. Jean Sumilat, mengatakan, masalah-masalah seperti ini harusnya juga menjadi salah satu porgram yang harus dilaksanakan setiap tahun, supaya tidak berulang, karena pada akhirnya masyarakat yang susah.
"Perbaikan drainase harus dilakukan di wilayah yang rawan, jangan hanya parsial tetapi menyeluruh, supaya warga jangan menjadi korban lagi," katanya.
Dia mengingatkan, jangan sampai masalah-masalah seperti ini dianggap sepele, karena drainase yang buruk akan menyebabkan banyak masalah, bukan hanya satu saja, tetapi banyak, jadi harus menjadi skala prioritas pemerintah.