Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor tepung kelapa ke Turki di akhir bulan September 2020, menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.

"Sebanyak 13 ton tepung kelapa  diekspor ke negara tersebut dan mampu menghasilkan devisa sebesar 24.633 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Senin.

Edwin mengatakan pasar Turki, merupakan salah satu tujuan utama ekspor tepung kelapa asal Sulut, karena itu pasar ini akan terus dijaga dengan baik.

Untuk menjaga kepercayaan buyers atau pembeli luar negeri, Edwin  berharap petani dan pengekspor terus meningkatkan kualitas produknya.

Pemerintah akan terus mencari pasar baru sehingga tepung kelapa Sulut akan merambah pasar Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.

Untuk masuk di pasar internasional tidak mudah karena banyak persyaratan yang perlu dipenuhi. 

"Melihat minat pembeli dari Turki yang cukup tinggi ini, harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut," kata Edwin.

Harus diakui, lanjut dia, pasar tepung kelapa Sulut keancanegara cukup besar dan Eropa paling sering membeli tepung kelapa asal Sulut dibandingkan negara lain di Asia, Amerika, dan Afrika.

Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas produk harus dijaga dengan baik, jangan sampai mengecewakan pembeli. 

Pemerintah, lanjut dia, akan terus memfasilitasi para pengekspor di Sulut sehingga mendapatkan pasar baru, agar harga semakin bersaing.

Dia mengatakan meskipun adanya pandemi COVID-19, namun permintaan produk pangan ekspor asal Sulut sangat tinggi, dan harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024