Manado (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Utara, Agus Fatoni optimistis dibukanya penerbangan langsung ke Jepang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kami dengan dibukanya jalur penerbangan langsung Manado ke Narita Jepang akan memberikan dampak yang baik dan positif bagi Sulut dan daerah yang ada di sekitarnya," kata Fatoni di Manado, Sabtu.
Terbukanya penerbangan langsung ini dapat mengembangkan sektor kelautan dan perikanan serta sektor strategis lainnya termasuk pariwisata.
"Terima kasih kepada PT. Garuda Indonesia yang terus bersinergi dengan Pemprov Sulut lewat dibukanya jalur penerbangan langsung dari Manado ke Narita Jepang," sebut Fatoni di Manado, Sabtu.
Penerbangan kargo secara langsung dari Manado ke Jepang, sebut Penjabat Gubernur merupakan langkah nyata pemerintah bersinergi dengan industri pengolahan, stakeholder, instansi vertikal serta maskapai penerbangan.
"Ini dapat mendistribusikan berbagai komoditi baik hasil perikanan dan komoditi lainnya ke negara tujuan secara langsung, mengurangi biaya transportasi serta mutu yang tetap terjaga," sebutnya.
Fatoni berharap peluang ini dapat dimanfaatkan masyarakat dan pelaku usaha dengan menghasilkan produk bermutu dan mampu bersaing di pasar ekspor.
Sebelum dibukanya penerbangan langsung ini, hasil perikanan Sulut harus melalui Jakarta atau Bali sehingga memakan waktu dan biaya lebih besar.
“Harapan kami dengan dibukanya jalur penerbangan langsung Manado ke Narita Jepang akan memberikan dampak yang baik dan positif bagi Sulut dan daerah yang ada di sekitarnya," kata Fatoni di Manado, Sabtu.
Terbukanya penerbangan langsung ini dapat mengembangkan sektor kelautan dan perikanan serta sektor strategis lainnya termasuk pariwisata.
"Terima kasih kepada PT. Garuda Indonesia yang terus bersinergi dengan Pemprov Sulut lewat dibukanya jalur penerbangan langsung dari Manado ke Narita Jepang," sebut Fatoni di Manado, Sabtu.
Penerbangan kargo secara langsung dari Manado ke Jepang, sebut Penjabat Gubernur merupakan langkah nyata pemerintah bersinergi dengan industri pengolahan, stakeholder, instansi vertikal serta maskapai penerbangan.
"Ini dapat mendistribusikan berbagai komoditi baik hasil perikanan dan komoditi lainnya ke negara tujuan secara langsung, mengurangi biaya transportasi serta mutu yang tetap terjaga," sebutnya.
Fatoni berharap peluang ini dapat dimanfaatkan masyarakat dan pelaku usaha dengan menghasilkan produk bermutu dan mampu bersaing di pasar ekspor.
Sebelum dibukanya penerbangan langsung ini, hasil perikanan Sulut harus melalui Jakarta atau Bali sehingga memakan waktu dan biaya lebih besar.