Manado (ANTARA) - Manager Project' PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Pembangunan Bendungan Kuwil, Kabupaten Minahasa Utara, Aprianto Donny, mengatakan pengerjaan fisik bendungan tersebut diperkirakan telah mencapai 74 persen.

"Kalau pengerjaan fisik sudah 74 persen, anggaran sudah terserap 100 persen per April 2020 karena ada pemotongan untuk 'refocusing' anggaran COVID-19," kata dia di Manado, Kamis.

Walaupun anggaran sudah terserap habis, namun proses pengerjaan masih dilanjutkan, meskipun akan dibayarkan tahun depan.

Proyek yang salah satu tujuannya diarahkan untuk mengendalikan banjir di Kota Manado itu diperkirakan selesai pada akhir 2021.

Khusus proyek yang dikerjakan PT Wijaya Karya, kata dia, hingga selesai diperkirakan masih membutuhkan anggaran sekitar 300 miliar.

"Di kontrak kami masih ada anggaran sebesar ini yang sebagian sudah kami kerjakan tinggal pembayaran di tahun depan," ujarnya.

Sebanyak Rp300 miliar yang akan dialokasikan pada tahun depan itu, akan difokuskan untuk menimbun tubuh bendungan.

Paket proyek bendungan Kuwil yang dikerjakan PT WIKA itu dianggarkan sebesar Rp783,26 miliar lebih.

PT WIKA mengerjakan pembangunan terowongan pengelak dan outlet, bendungan utama dan pengerasan puncak bendungan.

Paket proyek lainnya senilai Rp600 miliar yang mencakup pengerjaan bangunan pelimpah, bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, jalan inspeksi, jalan akses, bangunan fasilitas, bangunan pengambilan, terowongan pengelak serta jembatan "spillway" dikerjakan oleh PT Nindya Karya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024