Manado (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Inspektur Jenderal (Pol) RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan pentingnya sinergitas dan kemitraan antara kepolisian dan media.
"Pentingnya meningkatkan kerja sama antara kepolisian dengan media," kata Panca saat bertandang ke Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Biro Sulawesi Utara, di Manado, Selasa.
Panca disambut oleh Kepala Biro Sulut Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Guido Merung, di ruangannya. Panca menjadi kapolda Sulut pertama yang mengunjungi LKBN Antara dalam setidaknya lima tahun terakhir.
“Memang kita harus bersinergi, apalagi menjelang pelaksanaan Pilkada 2020,” kata dia.
Panca bertekad menciptakan suasana pilkada yang damai dan tenteram. Media pun memainkan peran yang krusial dalam menyediakan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Selama ini, kami bahkan berlomba-lomba dengan media dalam mengumpulkan informasi. Sering kali teman-teman media lebih cepat. Karena itu, saya harap kita bisa bersinergi untuk menyediakan informasi yang membawa kesejukan di tengah kontestasi Pilkada 2020,” ujar Panca.
Sebelumnya, Indeks Kerawanan Pemilu yang diluncurkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan Sulut sebagai daerah paling rentan mengalami gesekan sosial selama Pilkada 2020 dengan skor kerawanan 86,45. Provinsi lain yang juga rawan antara lain Sulawesi Tengah dengan skor 81,05 dan Sumatera Barat dengan skor 80,86.
Karena itu, Panca berharap, media bisa menjadi alat efektif untuk menyosialisasikan semangat Pilkada damai, tenteram, dan tertib sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi. Ia juga berharap media dapat mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai.
“Jangan sampai kita lupa bahwa kondisi pandemi ini belum selesai. Jadi, media juga harus mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Jaga jarak, kenakan masker, dan rajin cuci tangan,” tutur Panca.
Di sisi lain, Guido menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam menciptakan Pilkada 2020 yang damai dan sejuk.
Kepala Biro Sulut LKBN Antara yakin, posisinya sebagai putra daerah asli Sulut akan membantu memetakan situasi politik selama pilkada dan mengejawantahkannya dalam pemberitaan.
"Pentingnya meningkatkan kerja sama antara kepolisian dengan media," kata Panca saat bertandang ke Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Biro Sulawesi Utara, di Manado, Selasa.
Panca disambut oleh Kepala Biro Sulut Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Guido Merung, di ruangannya. Panca menjadi kapolda Sulut pertama yang mengunjungi LKBN Antara dalam setidaknya lima tahun terakhir.
“Memang kita harus bersinergi, apalagi menjelang pelaksanaan Pilkada 2020,” kata dia.
Panca bertekad menciptakan suasana pilkada yang damai dan tenteram. Media pun memainkan peran yang krusial dalam menyediakan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Selama ini, kami bahkan berlomba-lomba dengan media dalam mengumpulkan informasi. Sering kali teman-teman media lebih cepat. Karena itu, saya harap kita bisa bersinergi untuk menyediakan informasi yang membawa kesejukan di tengah kontestasi Pilkada 2020,” ujar Panca.
Sebelumnya, Indeks Kerawanan Pemilu yang diluncurkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan Sulut sebagai daerah paling rentan mengalami gesekan sosial selama Pilkada 2020 dengan skor kerawanan 86,45. Provinsi lain yang juga rawan antara lain Sulawesi Tengah dengan skor 81,05 dan Sumatera Barat dengan skor 80,86.
Karena itu, Panca berharap, media bisa menjadi alat efektif untuk menyosialisasikan semangat Pilkada damai, tenteram, dan tertib sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi. Ia juga berharap media dapat mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai.
“Jangan sampai kita lupa bahwa kondisi pandemi ini belum selesai. Jadi, media juga harus mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Jaga jarak, kenakan masker, dan rajin cuci tangan,” tutur Panca.
Di sisi lain, Guido menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam menciptakan Pilkada 2020 yang damai dan sejuk.
Kepala Biro Sulut LKBN Antara yakin, posisinya sebagai putra daerah asli Sulut akan membantu memetakan situasi politik selama pilkada dan mengejawantahkannya dalam pemberitaan.