Manado (ANTARA) - Pendapatan daerah Sulawesi Utara (Sulut) tahun anggaran 2021 ditargetkan sebesar Rp3,73 triliun, sebut Gubernur Olly Dondokambey di Manado, Sabtu.
"Pendapatan tersebut terdiri dari PAD sebesar Rp1,28 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp2,42 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp20,25 miliar," kata Gubernur Olly.
Sementara dari sisi belanja daerah dianggarkan sebesar Rp3,65 triliun, ujarnya.
Postur belanja daerah itu terdiri dari belanja operasi sebesar Rp2, 38 triliun, belanja modal Rp700 miliar dan belanja tak terduga sebesar Rp15 miliar.
Selanjutnya, belanja transfer sebesar Rp560 miliar, sementara di sisi pembiayaan daerah dialokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar.
Gubernur Olly menambahkan, penyusunan KUA-PPAS adalah tahapan yang secara rutin dilaksanakan oleh pemerintah daerah, namun penyusunan tahun 2021 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun 2021 adalah tahun terakhir dari RPJMD 2016-2021, sehingga menjadi momentum yang sangat strategis dalam pencapaian visi dan misi kami dalam periode ini,” kata Olly.
Gubernur menjelaskan, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 memiliki 17 prioritas pembangunan daerah.
Prioritas pembangunan tersebut meliputi penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, pendidikan, kesehatan, revolusi mental, pembangunan perumahan dan pemukiman, kedaulatan pangan, perikanan dan kemaritiman serta peningkatan daya saing investasi.
Kemudian pembangunan pariwisata, pembangunan perbatasan, pembangunan perdesaan dan perkotaan, pengelolaan bencana dan mitigasi iklim, revitalisasi pertanian dan perkebunan, pembangunan industri, infrastruktur, ketentraman dan ketertiban, serta reformasi birokrasi.
"Pendapatan tersebut terdiri dari PAD sebesar Rp1,28 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp2,42 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp20,25 miliar," kata Gubernur Olly.
Sementara dari sisi belanja daerah dianggarkan sebesar Rp3,65 triliun, ujarnya.
Postur belanja daerah itu terdiri dari belanja operasi sebesar Rp2, 38 triliun, belanja modal Rp700 miliar dan belanja tak terduga sebesar Rp15 miliar.
Selanjutnya, belanja transfer sebesar Rp560 miliar, sementara di sisi pembiayaan daerah dialokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar.
Gubernur Olly menambahkan, penyusunan KUA-PPAS adalah tahapan yang secara rutin dilaksanakan oleh pemerintah daerah, namun penyusunan tahun 2021 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun 2021 adalah tahun terakhir dari RPJMD 2016-2021, sehingga menjadi momentum yang sangat strategis dalam pencapaian visi dan misi kami dalam periode ini,” kata Olly.
Gubernur menjelaskan, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 memiliki 17 prioritas pembangunan daerah.
Prioritas pembangunan tersebut meliputi penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, pendidikan, kesehatan, revolusi mental, pembangunan perumahan dan pemukiman, kedaulatan pangan, perikanan dan kemaritiman serta peningkatan daya saing investasi.
Kemudian pembangunan pariwisata, pembangunan perbatasan, pembangunan perdesaan dan perkotaan, pengelolaan bencana dan mitigasi iklim, revitalisasi pertanian dan perkebunan, pembangunan industri, infrastruktur, ketentraman dan ketertiban, serta reformasi birokrasi.