Manado (ANTARA) - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Utara, Ivanry Matu mengatakan target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021 sebesar 4,5 - 5,5 persen adalah hal yang wajar.
"Namanya juga target, justru harusnya kalau target lebih tinggi lebih bagus, tapi harus realistis dan rasional," kata Ivanry di Manado, Sabtu.
Dengan target yang tinggi, katanya, berarti akan ada upaya dan daya bekerja maksimal untuk bagaimana meningkatkannya dan tentu dengan cara dan strategi yang masuk akal, didukung pula semua elemen bangsa dan alat negara.
Sebagai pelaku usaha, katanya, sangat optimistis tahun depan ekonomi sudah pulih, karena jika tahapan uji klinis tuntas maka vaksin sudah mulai diproduksi massal.
"Kita juga optimistis di triwulan tiga ekonomi sudah kembali baik, apalagi triwulan empat atau akhir tahun itu akan bagus," katanya.
Karena, katanya, pertama anggaran pemerintah baik APBN sudah terserap, yang punya dana kan pemerintah, jadi haruslah menyebar ke masyarkat, agar daya beli kembali bagus.
Dengan peredaran uang yang banyak di masyarkat pula akan bagus, apalagi di sektor riil seperti UKM, pelaku usaha mikro dan kelompok ibu-ibu seperti program MEKAAR di PNM.
Karena itu, katanya, pihaknya optimistis jika mulai akhir tahun ini ekonomi akan baik, trennya berarti akan naik terus dan 2021 target di atas 4,5 - 5,5 persen, menurut kita masuk akal.
Apalagi pemerintah, katanya, menganggarkan Rp104 triliun untuk sektor ketahanan pangan, ini sangat menggembirakannya karena ketahanan pangan itu ada di sektor riil dengan melibatkan pertanian dan kelautan yang juga sektor padat karya.
"Namanya juga target, justru harusnya kalau target lebih tinggi lebih bagus, tapi harus realistis dan rasional," kata Ivanry di Manado, Sabtu.
Dengan target yang tinggi, katanya, berarti akan ada upaya dan daya bekerja maksimal untuk bagaimana meningkatkannya dan tentu dengan cara dan strategi yang masuk akal, didukung pula semua elemen bangsa dan alat negara.
Sebagai pelaku usaha, katanya, sangat optimistis tahun depan ekonomi sudah pulih, karena jika tahapan uji klinis tuntas maka vaksin sudah mulai diproduksi massal.
"Kita juga optimistis di triwulan tiga ekonomi sudah kembali baik, apalagi triwulan empat atau akhir tahun itu akan bagus," katanya.
Karena, katanya, pertama anggaran pemerintah baik APBN sudah terserap, yang punya dana kan pemerintah, jadi haruslah menyebar ke masyarkat, agar daya beli kembali bagus.
Dengan peredaran uang yang banyak di masyarkat pula akan bagus, apalagi di sektor riil seperti UKM, pelaku usaha mikro dan kelompok ibu-ibu seperti program MEKAAR di PNM.
Karena itu, katanya, pihaknya optimistis jika mulai akhir tahun ini ekonomi akan baik, trennya berarti akan naik terus dan 2021 target di atas 4,5 - 5,5 persen, menurut kita masuk akal.
Apalagi pemerintah, katanya, menganggarkan Rp104 triliun untuk sektor ketahanan pangan, ini sangat menggembirakannya karena ketahanan pangan itu ada di sektor riil dengan melibatkan pertanian dan kelautan yang juga sektor padat karya.