Sulut, Sangihe (ANTARA) - Komandan Kodim 1301 Sangihe Letkol Infantri Rahmat Christanto mewajibkan semua Babinsa di wilayahnya memberi pendampingan kepada petani dalam mendukung program meningkatkan ketahanan pangan
"Semua Babinsa diwajibkan memberikan pendampingan kepada petani yang ada di wilayah binaan masing-masing," kata Dandim Letkol Inf Rahmat Christanto di Tahuna, Selasa.
Menurut dia, pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa harus bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai petugas teknis di lapangan.
"PPL yang mengetahui teknis bertani yang baik sehingga Babinsa harus bekerjasama dengan mereka," kata Dandim.
Minat masyarakat untuk bertani saat ini terus meningkat sehingga Babinsa perlu memberikan pendampingan untuk memberikan dorongan dan memotivasi mereka.
"Dorongan kepada masyarakat agar lebih aktif bertani harus dilakukan oleh Babinsa, agar warga lebih giat lagi bertani termasuk pemanfaatan setiap lahan yang kosong untuk ditanami," kata dia.
Pendampingan oleh Babinsa kata Dandim harus dimulai dari penyiapan lahan sampai pelaksanaan panen maupun pemasaran.
"Kami menghendaki agar pendampingan dimulai dari awal yaitu penyiapan lahan sampai pemasaran yang dilakukan oleh petani itu sendiri," katanya.
"Semua Babinsa diwajibkan memberikan pendampingan kepada petani yang ada di wilayah binaan masing-masing," kata Dandim Letkol Inf Rahmat Christanto di Tahuna, Selasa.
Menurut dia, pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa harus bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai petugas teknis di lapangan.
"PPL yang mengetahui teknis bertani yang baik sehingga Babinsa harus bekerjasama dengan mereka," kata Dandim.
Minat masyarakat untuk bertani saat ini terus meningkat sehingga Babinsa perlu memberikan pendampingan untuk memberikan dorongan dan memotivasi mereka.
"Dorongan kepada masyarakat agar lebih aktif bertani harus dilakukan oleh Babinsa, agar warga lebih giat lagi bertani termasuk pemanfaatan setiap lahan yang kosong untuk ditanami," kata dia.
Pendampingan oleh Babinsa kata Dandim harus dimulai dari penyiapan lahan sampai pelaksanaan panen maupun pemasaran.
"Kami menghendaki agar pendampingan dimulai dari awal yaitu penyiapan lahan sampai pemasaran yang dilakukan oleh petani itu sendiri," katanya.