Manado (ANTARA) - Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Iskandar Kamaru menetapkan tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 24 Juli hingga 6 Agustus 2020.
Selain itu, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Manado, Senin, mengatakan bupati juga telah menetapkan Surat Keputusan pembentukan posko di alun-alun kabupaten.
Hingga saat ini, seluruh komponen pemerintah daerah di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan bekerja sama melakukan upaya penanganan darurat bencana.
"BNPB terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan Percepatan Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan," katanya.
Hal itu dilakukan sekaligus sebagai kesiapan dalam menghadapi ancaman terjadinya banjir di wilayah lain, mengingat curah hujan tinggi diprakirakan terjadi sampai dengan bulan Oktober 2020.
Dalam jangka pendek, BNPB akan mengirimkan logistik ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menggunakan pesawat carter Express Air dan helikopter jenis MI 8 - MTV yang diterbangkan dari Palangka Raya di Kalimantan Tengah menuju Bandara Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara pada Senin dan Selasa (3-4/8).
Adapun rincian logistik dan peralatan yang akan dikirim meliputi tenda keluarga 25 unit, tenda pengungsi 5 set, kasur lipat atau velbed 125 unit.
Selanjutnya, matras 1.000 lembar, selimut 5.000 lembar, perlengkapan bayi dan balita atau perlengkapan bayi 200 paket dan sandang sebanyak 375 paket.
Menurut hasil koordinasi sementara, logistik dan peralatan akan disimpan dan didistribusikan dari Bandara Sam Ratulangi untuk memudahkan proses pengiriman logistik menggunakan helikopter dengan prioritas utama tiga kecamatan yang terisolir.
Selain itu, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Manado, Senin, mengatakan bupati juga telah menetapkan Surat Keputusan pembentukan posko di alun-alun kabupaten.
Hingga saat ini, seluruh komponen pemerintah daerah di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan bekerja sama melakukan upaya penanganan darurat bencana.
"BNPB terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan Percepatan Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan," katanya.
Hal itu dilakukan sekaligus sebagai kesiapan dalam menghadapi ancaman terjadinya banjir di wilayah lain, mengingat curah hujan tinggi diprakirakan terjadi sampai dengan bulan Oktober 2020.
Dalam jangka pendek, BNPB akan mengirimkan logistik ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menggunakan pesawat carter Express Air dan helikopter jenis MI 8 - MTV yang diterbangkan dari Palangka Raya di Kalimantan Tengah menuju Bandara Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara pada Senin dan Selasa (3-4/8).
Adapun rincian logistik dan peralatan yang akan dikirim meliputi tenda keluarga 25 unit, tenda pengungsi 5 set, kasur lipat atau velbed 125 unit.
Selanjutnya, matras 1.000 lembar, selimut 5.000 lembar, perlengkapan bayi dan balita atau perlengkapan bayi 200 paket dan sandang sebanyak 375 paket.
Menurut hasil koordinasi sementara, logistik dan peralatan akan disimpan dan didistribusikan dari Bandara Sam Ratulangi untuk memudahkan proses pengiriman logistik menggunakan helikopter dengan prioritas utama tiga kecamatan yang terisolir.