Manado (ANTARA) -
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor sembilan komoditi unggulan ke 31 negara pada Juni 2020.
"Sembilan komoditi unggulan tersebut yakni minyak kelapa kasar(CCO), biji pala, bungkil kopra, fuli pala, ikan beku, ikan kayu, santan beku, tepung kelapa dan semen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin, di Manado, Kamis.
Dia menjelaskan produk tepung kelapa paling banyak diminati yakni diekspor ke 20 negara selama bulan Juni.
Meski adanya pandemi virus corona COVID-19, Sulut tetap melakukan ekspor ke puluhan negara di dunia yakni Vietnam, Italia, Dominika, Belanda, Jepang, India, Amerika Serikat, China, Filipina, Jerman, Rusia, Selandia Baru, Rusia, Portugal, Mesir, Thailand, Perancis, Yordania, Ukraina, Inggris, Arab, Polandia, Argentina, Finlandia, Yunani, Hungaria.
Darwin mengatakan dari keseluruhan ekspor ini tercipta volume sebanyak 65,79 juta ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 12,03 juta dolar Amerika Serikat.
Berdasarakan data surat keterangan asal (SKA) yang dibuat oleh Disperindag Sulut, komoditas paling banyak diminta yakni tepung kelapa.
"Bersyukur di masa pandemi COVID-19 ini, kinerja ekspor tetap jalan dengan baik," katanya.
Walaupun ada dampak, katanya, akibat pandemi ini, namun permintaan ekspor tetap jalan, karena produk Sulut merupakan bahan pangan yang pasti dibeli karena untuk kelangsungan hidup.
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor sembilan komoditi unggulan ke 31 negara pada Juni 2020.
"Sembilan komoditi unggulan tersebut yakni minyak kelapa kasar(CCO), biji pala, bungkil kopra, fuli pala, ikan beku, ikan kayu, santan beku, tepung kelapa dan semen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin, di Manado, Kamis.
Dia menjelaskan produk tepung kelapa paling banyak diminati yakni diekspor ke 20 negara selama bulan Juni.
Meski adanya pandemi virus corona COVID-19, Sulut tetap melakukan ekspor ke puluhan negara di dunia yakni Vietnam, Italia, Dominika, Belanda, Jepang, India, Amerika Serikat, China, Filipina, Jerman, Rusia, Selandia Baru, Rusia, Portugal, Mesir, Thailand, Perancis, Yordania, Ukraina, Inggris, Arab, Polandia, Argentina, Finlandia, Yunani, Hungaria.
Darwin mengatakan dari keseluruhan ekspor ini tercipta volume sebanyak 65,79 juta ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 12,03 juta dolar Amerika Serikat.
Berdasarakan data surat keterangan asal (SKA) yang dibuat oleh Disperindag Sulut, komoditas paling banyak diminta yakni tepung kelapa.
"Bersyukur di masa pandemi COVID-19 ini, kinerja ekspor tetap jalan dengan baik," katanya.
Walaupun ada dampak, katanya, akibat pandemi ini, namun permintaan ekspor tetap jalan, karena produk Sulut merupakan bahan pangan yang pasti dibeli karena untuk kelangsungan hidup.