Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Chandra Oratmangun yang meninggal dunia diduga akibat COVID-19 pada Senin (13/7) merupakan sosok berdedikasi tinggi.
"Kami segenap pemerintah kota dan seluruh warga Surabaya berbela sungkawa atas meninggalnya staf, sahabat, dan teman kami yang luar biasa," kata Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Risma mengatakan semasa hidup almarhumah adalah sosok yang berdedikasi tinggi, telaten, sabar dan ringan tangan dalam mengerjakan segala amanah yang diberikan kepadanya semasa menjabat di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menceritakan momen kebersamaannya dengan almarhumah saat menjabat Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya. Saat itu, ia sengaja memilih sosok Chandra Oratmangun karena dedikasi dan loyalitas yang tinggi.
"Beliau adalah Kepala Dinas PMK perempuan pertama di Surabaya, bahkan mungkin di dunia," katanya.
Dari perjalanan karir almarhumah mulai dari Kepala Bidang (Kabid) Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas, Kepala Dinas PMK hingga terakhir Kepala DP5A membuat Risma semakin yakin akan ketekunan, kepekaan serta ketulusan almarhumah dalam mengemban tugasnya.
Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu, almarhumah mendapat amanah dari Wali Kota Risma untuk membantu mendistribusikan bantuan kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19. "Saya memilih Bu Chandra karena sangat ringan tangan dan rajin membantu. Saya juga kehilangan sosok beliau. Beliau meninggalkan kami semua dalam kondisi yang sangat baik," katanya.
Tidak hanya itu, Risma juga bersaksi bahwa Chandra Oratmangun adalah sosok ibu serta istri yang baik. Almarhumah selalu sabar dan tersenyum, tidak pernah marah meski capek, bahkan, almarhumah tidak pernah cemberut dan selalu bekerja secara maksimal.
"Saya juga sangat yakin beliau adalah orang tua, ibu, dan istri yang baik. Kami tahu betul karena juga ditunjukkan melalui kinerjanya selama ini. Bu Chandra selalu ada dalam ingatan kami," katanya.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan, kekuatan serta keikhlasannya. "Meskipun ini berat, kita harus percaya, Tuhan memanggil lebih cepat karena Tuhan menyayangi Bu Chandra. Kami yakin dan percaya almarhumah sudah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan," ucapnya.
Kepala DP54 sebelumnya sempat positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu. Chandra sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit pada awal Juli lalu.
Almarhumah sempat menjalani tes usap kedua kalinya dan dinyatakan negatif. Namun, Chandra akhirnya meninggal dunia di rumah sakit akibat penyakit pneumonia mrsa yang dideritanya.
Pada kesempatan yang sama, Risma juga mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya staf Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (LP2A) Pemkot Surabaya Endah Purnawirawanti.
"Bu Endah juga meninggalkan kami di hari yang sama dengan bu Chandra. Terima kasih Ibu Endah kami tahu beliau memberikan sumbangsih yang terbaik di kota ini," kata Risma.
"Kami segenap pemerintah kota dan seluruh warga Surabaya berbela sungkawa atas meninggalnya staf, sahabat, dan teman kami yang luar biasa," kata Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Risma mengatakan semasa hidup almarhumah adalah sosok yang berdedikasi tinggi, telaten, sabar dan ringan tangan dalam mengerjakan segala amanah yang diberikan kepadanya semasa menjabat di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menceritakan momen kebersamaannya dengan almarhumah saat menjabat Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya. Saat itu, ia sengaja memilih sosok Chandra Oratmangun karena dedikasi dan loyalitas yang tinggi.
"Beliau adalah Kepala Dinas PMK perempuan pertama di Surabaya, bahkan mungkin di dunia," katanya.
Dari perjalanan karir almarhumah mulai dari Kepala Bidang (Kabid) Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas, Kepala Dinas PMK hingga terakhir Kepala DP5A membuat Risma semakin yakin akan ketekunan, kepekaan serta ketulusan almarhumah dalam mengemban tugasnya.
Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu, almarhumah mendapat amanah dari Wali Kota Risma untuk membantu mendistribusikan bantuan kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19. "Saya memilih Bu Chandra karena sangat ringan tangan dan rajin membantu. Saya juga kehilangan sosok beliau. Beliau meninggalkan kami semua dalam kondisi yang sangat baik," katanya.
Tidak hanya itu, Risma juga bersaksi bahwa Chandra Oratmangun adalah sosok ibu serta istri yang baik. Almarhumah selalu sabar dan tersenyum, tidak pernah marah meski capek, bahkan, almarhumah tidak pernah cemberut dan selalu bekerja secara maksimal.
"Saya juga sangat yakin beliau adalah orang tua, ibu, dan istri yang baik. Kami tahu betul karena juga ditunjukkan melalui kinerjanya selama ini. Bu Chandra selalu ada dalam ingatan kami," katanya.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan, kekuatan serta keikhlasannya. "Meskipun ini berat, kita harus percaya, Tuhan memanggil lebih cepat karena Tuhan menyayangi Bu Chandra. Kami yakin dan percaya almarhumah sudah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan," ucapnya.
Kepala DP54 sebelumnya sempat positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu. Chandra sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit pada awal Juli lalu.
Almarhumah sempat menjalani tes usap kedua kalinya dan dinyatakan negatif. Namun, Chandra akhirnya meninggal dunia di rumah sakit akibat penyakit pneumonia mrsa yang dideritanya.
Pada kesempatan yang sama, Risma juga mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya staf Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (LP2A) Pemkot Surabaya Endah Purnawirawanti.
"Bu Endah juga meninggalkan kami di hari yang sama dengan bu Chandra. Terima kasih Ibu Endah kami tahu beliau memberikan sumbangsih yang terbaik di kota ini," kata Risma.