Manado (ANTARA) - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulut, Mario Iroth menyatakan, minat masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut) masuk pasar modal masih tumbuh di tengah pandemi COVID-19.

"Sejak awal tahun sampai bulan Juni 2020, pertumbuhan investor saham di Sulut naik sembilan persen," kata Mario Iroth di Manado, Selasa.

Mario mengatakan khusus untuk jumlah investor bertambah sekitar 1.000 sehingga saat ini sudah mencapai 12.000 investor saham di Sulut.

Menurut dia, pengingatkan jumlah investor di daerah tersebut masih didominasi oleh kalangan generasi muda.

Dia menjelaskan di tengah pandemi secara pertumbuhan investor naik, namun nilai transaksi mengalami penurunan sebesar 30 persen dibandingkan tahun lalu.

"Sejak Januari hingga Juni 2020 jumlah transaksi mencapai Rp700-an miliar, yakni lebih sedikit dibanding tahun lalu, pada periode yang sama di atas Rp1 triliun," kata Mario.


"Hal ini karena banyak yang beli saat turun dan tidak mau cepat-cepat jual atau take profit, karena belajar dari 1998 dan 2008, di mana pas harga saham jatuh, saham-saham perusahaan yang bagus turun dan mereka koleksi," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya bakal terus memberikan informasi ke publik melalui media sosial tentang pasar modalnya bagi yang belum jadi investor, memberikan informasi tentang strategi-strategi investasinya kepada para masyarakat yang sudah jadi investor.

Saat ini, katanya, banyak yang melakukan kolaborasi dengan pelaku pasar (investor dan trader) nasional yang sudah berpengalaman untuk bisa share strategi mereka ke masyarakat Sulut.

Salah satu strategi yang dilakukan yakni Program 10-Day-Challange yang diselenggarakan oleh BEI. Kompetisi yang ditujukan kepada Galeri-Galeri Investasi BEI.

Dari Sulut sendiri, katanya, Galeri Investasi BEI Universitas Sam Ratulangi masuk 5 besar nasional pada periode I.

BEI, katanya, akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi bagi calon investor dan yang sudah menjadi investor saham di Sulut.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024