Manado, 21/10 (AntaraSulut) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat harga komoditas cengkih di Kota Manado pada pekan ketiga Oktober 2014 terus naik hingga mencapai Rp136.000 per kilogram.
"Setelah sempat menyentuh harga Rp130.000 per kilogram (kg) pada akhir bulan September, harga komoditas unggulan daerah ini mencapai Rp136.000 per kg pada pekan ketiga Oktober 2014," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut, Hanny Wajong di Manado, Selasa.
Hanny mengatakan terus naiknya harga cengkih disebabkan kurangnya pasokan di pasar, baik pada tingkat pengumpul maupun pedagang besar.
"Meskipun banyak yang menjual, persediaannya tetap sedikit. Komoditas ini tetap dicari pedagang yang membuat harganya terus naik," katanya.
Ia optimistis harga cengkih akan semakin membaik menjelang akhir tahun. Harga cengkih sempat menyentuh Rp153.000 per kg pada Juli 2014.
Dia mengatakan harga cengkih yang cukup baik itu diharapkan memberikan manfaat dan nilai tambah kepada petani untuk mengembangkan pertanian dan usaha perkebunannya.
Pemerintah setempat akan terus memantau dan mengawasi pergerakan harga komoditas unggulan itu dan menyampaikannya kepada petani.
Komoditas cengkih bukan barang yang diawasi seperti beras dengan demikian mekanisme pasar yang akan mengatur.
"Jika stok banyak maka harga turun. Begitu pula sebaliknya, jika stok kurang, pasti harganya mahal," tuturnya.
Meskipun demikian, pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan harga komoditas unggulan daerah agar selalu berpihak kepada petani.
Disperindag Sulut telah membentuk tim pemantau harga yang secara rutin akan mengecek langsung harga sejumlah komoditas unggulan di pasar-pasar tradisional maupun di tangan pengumpul.
Sementara itu, petani cengkih asal Kabupaten Minahasa, Arnold Komaling, mengatakan di saat harga cengkih naik, petani tidak memiliki stok untuk dijual.
"Kami berharap harga akan terus meningkat sampai panen raya cengkih nanti," katanya.
Kalangan petani meminta agar pemerintah lebih memperhatikan petani sehingga saat panen raya harga tetap berada di posisi yang menguntungkan mereka.
Berita Terkait
Alasan mobil listrik lebih mahal dibandingkan yang konvensional
Kamis, 21 April 2022 9:24 Wib
Menperin: sektor industri memperlihatkan kemajuan signifikan
Selasa, 23 November 2021 14:42 Wib
IHSG ditutup menguat dengan saham sektor perindustrian naik signifikan
Selasa, 2 Maret 2021 16:46 Wib
Sebuah rumah dinas Kementerian Perindustrian di Manado terbakar
Kamis, 6 Agustus 2020 19:03 Wib
Pedagang pasar di Mitra gelar jualannya di rumah
Senin, 6 April 2020 11:23 Wib
Menperin: Indonesia cari pasar baru ekspor hasil industri Indonesia di luar China
Senin, 10 Februari 2020 22:54 Wib
PLKA 2019 mampu catatkan transaksikan Rp28,746 miliar
Selasa, 5 November 2019 12:07 Wib
Kemenperin: Kebutuhan tenaga kerja industri diprediksi naik delapan persen
Rabu, 1 Mei 2019 13:17 Wib